Kamis, 31 Januari 2013 | 03:17 WIB
TEMPO.CO , Jakarta - Lumba-lumba ternyata juga membantu mendampingi kawannya yang sedang sekarat. Mereka berkoloni dan mencoba mendukung si lumba-lumba sekarat itu dengan membantu bernapas.
Ilmuwan Korea menyaksikan sekelompok lumba-lumba di Laut Timur lepas pantai Ulasan, Korea Selatan. Dalam video yang telah direkam, terlihat lima lumba-lumba membentuk rakit dengan tubuhnya dalam upaya untuk menjaga lumba-lumba sekarat itu agar tak mengapung. Rincian perilaku koloni lumba-lumba ini telah dilaporkan dalam jurnal Marine Mammal Science.
Cetacea yang sehat, kelompok hewan termasuk ikan paus dan lumba-lumba, telah mencoba memberi perawatan suportif kepada individu lain. Sebagai contoh, pada pertengahan abad 20, lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) di penangkaran terlihat mengangkat anaknya yang lahir mati ke permukaan dengan punggungnya.
Kyum J Park dan tim dari Cetacean Research Institute di Ulsan, Korea melaporkan kejadian lumba-lumba paruh panjang (Delphinus capensis) mencoba menyelamatkan nyawa indivdu dewasa lain. Selama survei, mereka mencermati keberadaan lumba-lumba itu. Pengamatan lebih dekat, 12 mamalia laut ini berenang sangat lambat. Diantara mereka, satu lumba-lumba terlihat menggeliat dengan tubuh membungkuk dan perut yang mulai menyembul ke permukaan. Lumba-lumba yang sekarat ini tetap bisa bergerak terlihat dari percikan ekornya namun dengan sirip tampak lumpuh dan memiliki tanda merah di perutnya.
Sejumlah lumba-lumba lain mengelilingi individu ini. Mereka tampaknya mencoba membantu si sekarat supaya tetap menjaga keseimbangan dengan mendorongnya dari samping dan bawah.
Kemudian 10 lumba-lumba yang tersisa bergantian membentuk rakit menggunakan tubuh mereka. Sesaat, lima lumba-lumba berbaris horizontal ke dalam formasi rakit seperti mempertahankan si sekarat supaya bergerak di atas dan naik di punggung kawanan lumba-lumba penolong ini.
Salah satu lumba-lumba yang membentuk rakit bahkan membalikkan tubuhnya untuk lebih mendukung lumba-lumba yang sakit supaya tetap di atas. Sementara yang lain menggunakan paruhnya untuk mencoba menjaga kepala si sakit itu.
Beberapa menit kemudian lumba-lumba yang sekarat itu tampaknya telah mati. Tubuhnya tergantung vertikal di dalam air dengan kepala di atas permukaan. Dan terlihat tidak bernafas. Lima lumba-lumba terus berinteraksi dengan tubuh si sakit yang telah mati itu. Mereka menggosok dan menyentuhnya atau bahkan berenang di bawahnya untuk melepaskan gelembung ke atas. Menurut para peneliti, kawanan lumba-lumba ini membawa perjalanan tersebut meski si sakit telah mati.
BBC | ISMI WAHID
Berita Populer
Alasan BNN Masih Tahan Raffi dan Wanda
Raffi Ahmad Dapat Narkoba dari Kampung Ambon?
Begini Efek Narkoba yang Dipakai Raffi Ahmad
Gadis Seksi di Operasi Tangkap Tangan KPK
Acen Terancam 15 Tahun Penjara
Anda sedang membaca artikel tentang
Drama Lumba-Lumba Menolong Rekannya yang Sekarat
Dengan url
http://teknologiseo.blogspot.com/2013/01/drama-lumba-lumba-menolong-rekannya.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Drama Lumba-Lumba Menolong Rekannya yang Sekarat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Drama Lumba-Lumba Menolong Rekannya yang Sekarat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar