Cerita Dibalik Ponsel HTC One M8  

Written By Unknown on Rabu, 26 Maret 2014 | 10.44

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan HTC membuat ponsel cerdas dengan desain indah berbahan alumunium. Hal ini jauh berbeda dibandingkan dengan kebanyakan ponsel berbasis Android yang terbuat dari plastik.

Pilihan bahan metal membuat tampilan HTC One M8 terlihat premium. "Kami benar-benar mencoba menghasilkan produk yang indah lewat teknik yang berkualitas," kata Scott Croyle, Kepala Desain HTC, kepada CNET. (Baca: HTC One (M8) Resmi Diluncurkan di New York)

HTC One M8 memang tidak mengalami perubahan radikal dibandingkan seri orisinal HTC One, yang diluncurkan setahun lalu. Namun, Croyle meyakini bahwa perusahaan telah mencapai prestasi terbaiknya saat ini. "Kami merasa telah membuat produk yang tepat dan kami ingin bisa memanen hasilnya sebanyak mungkin," ujar Croyle.

Croyle bercerita bahwa menjelang Desember 2012, beberapa bulan sebelum peluncuran HTC One, dia dan tim mempresentasikan ide-ide baru untuk ponsel berikutnya, yaitu HTC M8. (Baca: HTC Gencar Dekati Pembeli Kelas Menengah)

Tim memiliki satu tugas penting, yaitu menghilangkan sebanyak mungkin unsur plastik pada ponsel selanjutnya. Mereka tahu bahwa HTC One unggul secara desain dibandingkan dengan ponsel premium lainnya. Namun, ponsel ini masih memiliki unsur plastik pada sisinya, yaitu bagian atas dan bawah.

Keputusan untuk menambah unsur logam merupakan tantangan tersendiri. Ini karena sinyal radio telepon tidak bisa diterima baik oleh logam sehingga bisa mengakibatkan gangguan saat komunikasi berlangsung.

Ini yang membuat hanya sedikit ponsel berbahan casing terbuat dari logam. Untuk mengakalinya, ponsel seperti Samsung Galaxy S5 dan iPhone 5 memiliki unsur kaca pada bagian atas dan bawahnya untuk memudahkan masuknya sinyal gelombang radio. Selain itu, bahan logam membuat biaya produksi secara matematis lebih mahal.

Menurut Croyle, HTC One memiliki unsur plastik pada bagian daerah antena agar sinyal gelombang radio bisa masuk. Ini membuat alumunium sekitar 70 persen dari total casing belakang.

Pada HTC One M8, tim meningkatkan jumlah logam menjadi hingga 90 persen. Ini membuat casing belakang terbuat dari logam hingga pinggiran kaca layar.

Trik yang digunakan adalah membuat celah pada casing alumunium itu pada tempat unsur plastik yang tadinya berada. Lalu, celah ini diisi dengan plastik sehingga seluruh casing logam terlihat menyatu tanpa ada celah sedikit pun.

Kemudian casing alumunium dibilas dengan teknik tertentu sehingga menghasilkan warna keabu-abuan melalui dua tahap.  Pada bagian belakang, tim desain juga memasang dua kamera untuk menghasilkan foto dengan kualitas terbaik. Idenya berasal dari tim desain lain yang juga menghasilkan ide untuk pembuatan Boomsound stereo speaker, yang dipasang pada seri One orisinal.

Kamera belakang menggunakan teknologi mirip dengan kamera Lytro, yang membuat munculnya efek kedalaman pada gambar yang dihasilkan.

Untuk cover, idenya  datang dari tim desain Croyle. Ini memungkinkan tampilan layar terkesan berbintik-bintik saat menampilkan waktu dan cuaca. Chief Executive Officer HTC Peter Chou sangat menyukainya dan minta hal ini ada pada peluncuran One M8.

Chou juga meminta tim untuk mengembangkan teknologi hemat baterai agar meskipun sisa energi tinggal 5 persen, ponsel tetap bisa beroperasi hingga 15 jam. Saat ini, fitur tersebut masih terus disempurnakan.

BUDI RIZA I CNET

Terpopuler Tekno:

Alat-alat Canggih Pencari Malaysia Airlines
HTC One (M8) Resmi Diluncurkan di New York
Lintas Platform, Microsoft Ubah Nama Windows Azure


Anda sedang membaca artikel tentang

Cerita Dibalik Ponsel HTC One M8  

Dengan url

http://teknologiseo.blogspot.com/2014/03/cerita-dibalik-ponsel-htc-one-m8.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Cerita Dibalik Ponsel HTC One M8  

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Cerita Dibalik Ponsel HTC One M8  

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger