Mengapa Manusia dan Hewan Senang Dibelai?

Written By Unknown on Senin, 04 Februari 2013 | 10.44

Senin, 04 Februari 2013 | 05:10 WIB

TEMPO.CO, Jakarta--Para ilmuwan percaya bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan penyebab mengapa kita menyukai sentuhan lembut. Sebuah studi baru mengklaim bahwa mereka berhasil mengisolasi sel-sel indera di kulit yang merespon belaian lembut.

Manusia dan juga hewan sosial seperti kucing tampak selalu menyukai belaian. Namun hingga kini sirkuit saraf yang mendasari sensasi itu masih menjadi misteri. Kulit adalah organ terbesar sensorik manusia yang membantu membedakan kontak menyenangkan seperti belaian maupun sensasi negatif seperti cubitan dan luka bakar.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa sensasi ini dibawa ke otak oleh berbagai jenis neuron sensorik yang memiliki ujung saraf di kulit. Hanya beberapa jenis neuron telah teridentifikasi. Sebagian besar dari penelitian itu mendeteksi rangsangan yang menyakitkan.

Ahli biologi di Institut Teknologi California mendeteksi neuron sensorik kulit yang bereaksi terhadap stimulus menyenangkan pada tikus. "Kami sudah tahu banyak tentang neuron yang mendeteksi rasa sakit. Tapi kini, kami sedikit lebih tahu tentang identitas neuron yang membuat kita merasa lebih baik saat distimulasi," kata pemimpin peneliti David Anderson dari Seymour Benzer Professor of Biology di Caltech.

Umumnya, jauh lebih mudah mempelajari sensasi menyakitkan karena hewan telah berevolusi menjadi lebih peka terhadap sensai negatif itu. Untuk melakukan ini, para peneliti membesarkan tikus yang telah dimodifikasi secara genetik dengan penanda molekul fluorescent. Penanda ini melekat pada neuron yang akan menyala ketika sel-sel tertentu diaktifkan.

Pada suatu waktu rangsangan diterapkan ke satu daerah kecil di tubuh hewan, mereka menemukan bahwa neuron tertentu akan menyala ketika dibelai. Tetapi tim peneliti tidak yakin apakah stimulus membelai yang mereka berikan kepada tikus itu menyenangkan untuk hewan ini. "Sebagai ilmuwan kami tidak bisa hanya berasumsi bahwa sesuatu yang terlihat baik untuk kita, juga baik untuk binatang," ujar Profesor Anderson.

Untuk membuktikan hal ini, para peneliti membangun sebuah labirin dengan 3 ruangan yang berbeda. Tikus dapat membedakan ruangan itu melalui bau, penglihatan dan sentuhan.

Di ruangan kiri, tikus menerima suntikan obat yang selektif mengaktifkan neuron dengan perlakuan belaian. Sedangkan ruangan sebelah kanan, tikus menerima suntikan kontrol saline tanpa perlakuan. Setelah beberapa sesi di setiap ruangan, tikus kemudian ditempatkan di ruang tengah dengan pintu terbuka. Sehingga tikus dapat memilih kamar kanan atau kiri yang mereka sukai. Tampaknya tikus lebih menyukai ruangan dengan perlakuan pijat belaian itu. Buka wawasan dan simak artikel iptek di sini.

DAILY MAIL | ISMI WAHID

Baca juga:
Bos Google: Hacker Paling Canggih ada di Cina
Ilmuwan Prediksi Lumpur Lapindo Berkurang di 2017
ITB Gelar Kompetisi Teknologi Mfest
Blackberry Baru Mirip iPhone?


Anda sedang membaca artikel tentang

Mengapa Manusia dan Hewan Senang Dibelai?

Dengan url

http://teknologiseo.blogspot.com/2013/02/mengapa-manusia-dan-hewan-senang-dibelai.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Mengapa Manusia dan Hewan Senang Dibelai?

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Mengapa Manusia dan Hewan Senang Dibelai?

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger