Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

#ThanksDonald, Ledekan untuk Donald Trump  

Written By Unknown on Rabu, 31 Oktober 2012 | 10.44

Rabu, 31 Oktober 2012 | 08:55 WIB

TEMPO.CO, New York - Pengusaha kondang Amerika serikat, Donald Trump, jadi bahan ledekan di Twitter. Jika dia berani menyumbangkan US$ 5 juta bagi kandidat presiden AS, beranikah dia menyumbang jumlah yang sama bagi korban badai Sandy? Begitu kira-kira inti ledekannya.

Ribuan kicauan warga Twitter berharap sang maestro real estat dan publik figur ini akan menyumbangkan jutaan orang yang terkena dampak badai. Tagar #ThanksDonald muncul untuk kicauan yang meledek Trump.

Trump berjanji untuk menyumbangkan US$ 5 juta untuk Presiden Barack Obama jika dia mau mengumumkan transkrip nilai saat kuliah serta catatan paspor. Namun, setelah terjadinya badai Sandy, banyak yang bertanya mengapa Trump tak menggunakan saja uangnya untuk keperluan amal.

Presenter VH1, Kate Spencer, menuliskan: "@RealDonaldTrump. Hey dude, aku mendengar Anda memiliki US$ 5 juta. Bisakah Anda sumbangkan untuk warga New York yang membutuhkan malam ini? #Sandy."

Jason Roeder, seorang mantan penulis di The Onion, yang saat ini bekerja pada Adult Swim''s Thing X, membayangkan indahnya dunia ketika Trump menyumbangkan US$ 5 juta untuk bantuan bencana tanpa agenda politik. "Gembira bahwa @realDonaldTrump telah memutuskan untuk menyumbangkan US$ 5 juta untuk upaya pembersihan (pascabadai) Sandy. Saya pikir semua orang harus berterima kasih padanya," ia meledek.

# ThanksDonald segera diikuti yang lain, dan dengan cepat menjadi trending topic di AS saat ini.

USA TODAY | TRIP B

Berita lain:
Superman Pun Bosan Jadi Wartawan Media Cetak
Anne Hathaway Kurus Demi Film
Film Madagascar 3 di Box Office Inggris
Ganti Promotor, Sepultura Gebrak Tiga Kota di Indonesia
Novel Amba Laksmi Pamuntjak Dibedah di Bandung


10.44 | 0 komentar | Read More

Bos iOS Apple Mundur karena Tolak Minta Maaf?  

Rabu, 31 Oktober 2012 | 09:44 WIB

TEMPO.CO, California - Apple mengumumkan bahwa Scott Forstall, kepala perangkat lunak untuk iPad dan iPhone, akan meninggalkan perusahaan pada akhir tahun. Ini adalah perubahan dramatis bagi perusahaan yang berlokasi di Cupertino, California itu. Banyak analis menduga bahwa mundurnya Forstall disebabkan masalah yang terkait dengan Apple Maps dan aplikasi Siri.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa Forstall diminta untuk mengundurkan diri setelah ia menolak untuk menandatangani surat permintaan maaf atas Maps yang dikeluarkan oleh CEO Apple Tim Cook pada September. Setelah kritik luas tentang aplikasi Maps yang baru, yang menggantikan Google Maps di iOS 6, Tim Cook meminta maaf kepada publik pada laman Apple. Ia menyarankan penggunaan peta lain sementara Apple Maps tetap masalah.

"Insiden itu adalah bentrokan terbaru antara Forstall, yang mengawasi unit perangkat lunak ponsel Apple, dan para eksekutif lainnya di perusahaan itu," tulis WSJ. Media ini mengatakan, ini merupakan guncangan cukup hebat di Apple setelah kepergian Steve Jobs.

Ini bukan pertama kalinya Forstall bermasalah dengan eksekutif lainnya di perusahaan itu. Sebuah cerita edisi Oktober Bloomberg Businessweek menggambarkan Forstall mengalami "polarisasi" dan sulit untuk bekerja sama. The Wall Street Journal juga mengatakan Forstall kerap membual tentang hubungannya dengan Steve Jobs di perusahaan itu.

"Tanpa Jobs yang biasanya menengahi, ketegangan antara Forstall dan eksekutif lainnya makin meruncing," kata seorang sumber pada WSJ.

ABC NEWS | TRIP B

Berita Terpopuler:
Sekali Rapat, DPR Minta Lebih dari Rp 1 Miliar
Anggaran Militer Juga Terkena Kutipan DPR
SMS Inisial Anggota DPR ''Tukang Peras''
Anggota DPR ''Palak'' BUMN, Apa Kata Aria Bima
SMS DPR Pemeras Disebar? Dahlan Menjawab


10.44 | 0 komentar | Read More

Sepeda Kayu, Transportasi Ramah Lingkungan

Written By Unknown on Selasa, 30 Oktober 2012 | 10.44

Selasa, 30 Oktober 2012 | 09:08 WIB

TEMPO.CO, London - Sepertinya mengendarai sepeda menjadi transportasi yang paling ramah lingkungan untuk saat ini. Desainer London, Andy Martin, dan perusahaan furniture Thonet telah menciptakan model sepeda yang terbuat dari kayu beech.

Siapa pun yang ingin memiliki sepeda kayu ini harus rela merogoh kocek sebesar 675 juta rupiah. Ini adalah desain akhir yang sangat eksklusif dan terbatas. Mereka mengambil proses melenturkan kayu dengan proses penguapan dari metode tahun 1930-an.

"Proyek ini adalah sebuah tantangan. Anda harus mengambil proses yang cukup rendah dengan teknologi untuk melenturkan kayu dan menerapkannya pada sepeda abad 21 dengan teknik yang sangat komplek," ujar Martin. 

Ia telah mengembangkan serangkaian konektor dan memilih percabangan batang yang akan memperkuat sambungan sepeda. Selain itu, juga meningkatkan daerah tekanan dalam bingkai sepeda itu.

 Kursinya menggunakan kayu beech yang solid yang diambil dari percabangan kayu. Sedangkan bagian rodanya terbuat dari serat karbon. Anda berani mencobanya?

DAILYMAIL | ISMI WAHID

Berita Lain:
Lebah Tak Hanya Menyengat Tapi Juga Menggigit
Wakil Presiden Apple Mundur
Perubahan Iklim Bikin Tubuh Kuda Nil Menyusut
Pindah Windows 8, Cara Mudah Cari Aplikasi Google


10.44 | 0 komentar | Read More

Anonymous Akan Bersaing dengan Wikileaks  

Selasa, 30 Oktober 2012 | 09:31 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Anonymous menyatakan berhenti mendukung aksi WikiLeaks, para aktivis hacker ini membuat proyek semacamnya untuk menandingi laman retas Internet milik Julian Assange. Meskipun cinta atau membenci mereka, sulit untuk mengabaikan Anonymous. Para hacktivist ini telah bekerja sama satu dengan yang lainnya untuk meretas laman maya pemerintah, Church of Scientology, maupun cyber attacks

The Hacker News melaporkan, setelah menyatakan tak mendukung WikiLeaks lagi, Anonymous mulai membuat gebrakan serius. Seseorang anonim yang menjadi juru bicara Anonymous melakukan wawancara melalui e-mail dengan The Voice of Russia berkaitan dengan proyek TYLER.

Dalam wawancara itu, Anonymous menjelaskan bahwa TYLER akan menjadi seperti WikiLeaks. Mereka dijadwalkan untuk memulai pada pengujian beta pada 5 November nanti dan menyelesaikannya pada 21 Desember. TYLER rupanya dirancang untuk mengekspos penyimpangan korupsi dan menempatkan pada posisi berlawanan dengan sensor Internet.

Kedengarannya seperti WikiLeaks bukan? Ini karena memang seharusnya begitu. Jika Anda penasaran mengapa ANonymous datang dengan TYLER, alasannya sederhana. Mereka tak lagi bermain dengan tim Julian Assange. "Apa yang kami lakukan adalah berhenti dari apa pun untuk WikiLeaks. Tak ada lagi risiko yang kami ambil untuk membela WikiLeaks atau dari musuh-musuh mereka. Tak ada lagi risiko penjara bagi Anonymous untuk memasok bahan pengungkapan skandal bagi WikiLeaks. Anonymous menyudahinya," ujar Anonymous dalam sebuah pernyataan.

Apapun yang terjadi, satu hal yang jelas. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk memastikan bahwa Anda tidak ada dalam daftar pencarian Anonymous!

TECHHIVE | ISMI WAHID

Berita Lain:
Sepeda Kayu, Transportasi Ramah Lingkungan
Pengobatan, Ikan Pari Manta Nyaris Punah
Temuan Tengkorak Abad ke-14 di Situs Blanjong
Lebah Tak Hanya Menyengat Tapi Juga Menggigit


10.44 | 0 komentar | Read More

Yahoo! Kritik Microsoft Soal 'Tracking'  

Written By Unknown on Senin, 29 Oktober 2012 | 10.44

Minggu, 28 Oktober 2012 | 18:40 WIB

TEMPO.CO, Sunnyvale -- Manajemen Yahoo! Inc mengkritik kebijakan manajemen Microsoft mengenai pengaktifan fitur "Do Not Track", atau jangan lacak, pada aplikasi Internet Explorer 10.

"Baru-baru ini, Microsoft secara sepihak menyalakan fitur anti pelacakan (DNT) di peramban Internet Explorer 10 secara default, daripada membiarkan pengguna yang melakukannya," demikian tertulis dalam situs blog Yahoo! pada Jumat pekan lalu. "Ini menurunkan kualitas pengalaman para pengguna."

Karena itu, masih tertulis dalam blog itu, manajemen Yahoo! memutuskan untuk tidak mengakui sinyal yang terpantau dari peramban Internet Explorer 10. Langkah ini sejalan dengan perusahaan-perusahan pemasang iklan, yang telah meminta Microsoft untuk tidak menyalakan antipelacakan itu secara otomatis.

Selama ini, para pemasang iklan menggunakan data yang terkumpul dari peramban Internet Explorer untuk menarget calon pembeli mereka dengan iklan-iklan, yang dirancang khusus. Sikap Yahoo!, sebagai penerbit iklan, ini membuatnya berada dalam satu sisi dengan para pemasang iklan.

Google, baru-baru ini, juga memasang fitur antipelacakan dan mengaktifkannya secara otomatis di peramban Chrome, yang mulai populer. Begitu juga dengan Mozilla yang mengaktifkan fitur ini di peramban Firefox. Peramban Internet Explorer terbilang paling populer untuk komputer desktop sehingga disukai para pemasang iklan.

Menurut penasihat hukum Microsoft, Brad Smith, keputusan perusahaan ini didasarkan pada pertimbangan untuk kepentingan para konsumen. "Sinyal antipelacakan itu dinyalakan bukan berarti konsumen tidak menginginkan sama sekali layanan yang melibatkan pelacakan."

Selama ini, pelacakan pola penggunaan peramban dan aplikasi lainnya dilakukan oleh sejumlah perusahaan pembuat aplikasi untuk kepentingan menerbitkan iklan yang sesuai dengan pola kehidupan si pengguna. Namun cara ini dikritik kelompok hak asasi konsumen karena dinilai melanggar privasi seseorang.

CNET | BUDI RIZA


10.44 | 0 komentar | Read More

Yahoo Beli Perusahaan Milik Bieber

Senin, 29 Oktober 2012 | 05:27 WIB

TEMPO.CO , Sunnyvale:Yahoo Inc. melakukan akuisisi pertamanya dalam kepemimpinan Marissa Mayer, chief executive officer yang terpilih pada Juli lalu, dengan membeli sebuah perusahaan pemula Stamped menjelang akhir pekan lalu.

Stamped, perusahaan yang baru berdiri setahun terakhir dan berkantor di kota New York ini, membuat aplikasi, yang memudahkan pengguna memberikan rekomendasi lewat stempel digital mengenai tempat atau hal-hal menarik.

Stamped, yang bermakna sudah distempel, telah mengantongi dana investasi sekitar $ 3 juta ( sekitar Rp 28,5 miliar), sebagian berasal dari sejumlah selebriti seperti Justin Bieber, dan Ryan Seacrest. Investor lainnya berupa institusi besar seperti koran New York Times, dan Google Ventures, sayap investasi Google.

Lewat akun Twitter-nya, Mayer berkicau mengumumkan selesainya akuisisi. "Saya harus mengunjungi akuisisi kami yang baru, Stamped, pagi ini," kata dia. Nilai akuisisinya tidak diumumkan. Namun dengan perkiraan nilai investasi awal tadi dan tambahan premium sekitar 30 persen, maka nilainya diperkirakan sekitar Rp 38 miliar. Akuisisi ini sejalan dengan strategi yang diumumkan Mayer pada conference call pertamanya sebagai CEO pada awal pekan lalu.

Saat itu, Mayer menegaskan bahwa Yahoo, portal digital yang sempat merajai internet era 90an ini, akan melakukan akuisisi dengan nilai dibawah seratus juta dolar (dibawah Rp 950 miliar). Langkah ini dilakukan untuk merekrut tenaga kerja andal, yang siap membuat produk teknologi.

Mayer, yang merupakan lulusan program magister Stanford University dan programer perempuan pertama di Google serta karyawan ke-20 sebelum melangkah ke Yahoo, menegaskan Yahoo bakal menjadi perusahaan yang terdepan dalam inovasi digital untuk memenuhi kebutuhan para penggunanya. Saat ini ada sekitar 170 juta pengunjung per bulan ke situs Yahoo.com.

Saat ini, Yahoo memiliki dana kas sekitar US$ 2,7 miliar (sekitar Rp 25,6 triliun), yang siap digunakan untuk mengembangkan berbagai produk, khususnya aplikasi Yahoo berplatform mobile seperti iOS, Android, dan Windows 8, yang populer di telepon cerdas dan tablet.

Di situs Stamped, Robby Stein, salah satu pendiri, mengungkapkan bahwa akuisisi ini berarti perusahaan menghentikan pengembangan aplikasi itu. "Karena kami akan mengerjakan hal yang lebih besar lagi untuk aplikasi mobile (Yahoo)," kata dia, yang juga keluar dari Google pada awal tahun lalu.

Manajemen baru Yahoo! saat ini berupaya mengembalikan pamor perusahaan yang didirikan Jerry Yang dan David Filo ini seperti dulu. Sejumlah langkah telah diambil Mayer seperti merekrut jajaran direksi baru, yang salah satunya berasal dari Google, yaitu Henrique de Castro.

De Castro ditugasi menggenjot pendapatan iklan, khususnya iklan display, yang saat ini dikuasai Google dan Facebook. Mayer bakal berkonsentrasi penuh mengembangkan berbagai produk teknologi, seperti mesin pencarian, yang saat ini dikerjasamakan dengan Microsoft namun pendapatan iklannya masih mengecewakan.

BUSINESS INSIDER | STAMPED | BUDI RIZA

Berita Terpopuler
Acer Siap Sambut Windows 8
Yahoo! Kritik Microsoft Soal ''Tracking'' 
Mengontrol Layar Ponsel Dengan Main Mata
Lebah Madu Bisa Bedakan Lukisan Monet dan Picasso?


10.44 | 0 komentar | Read More

Hyena Bisa Hidup Berdampingan dengan Manusia

Written By Unknown on Minggu, 28 Oktober 2012 | 10.44

Sabtu, 27 Oktober 2012 | 05:34 WIB

TEMPO.CO , Addis-Ababa:Populasi besar Hyena yang hidup di Afrika bisa hidup bersama manusia tanpa timbul konflik. Tim ilmuwan internasional telah mensurvei tentang besaran dan wilayah bagi populasi Hyena tutul yang terlihat di Ethiopia utara.

Para ilmuwan menemukan populasi Hyena dalam jumlah besar. Manusia dan Hyena dapat hidup berdampingan karena pemangsaan oleh binatang karnivora ini kepada ternak masyarakat setempat relatif rendah. Penelitian itu dipublikasikan jurnal Mammalian Biology.

Hyena tutul (Crocuta crocuta) adalah karnivora besar yang umum ditemukan di sub-Sahara Afrika. Hyena ini adalah pemakan sisa-sisa dan juga pemburu yang banyak ditemukan di Ethiopia.

Menurut Gidey Yirga, peneliti dari Universitas Mekelle, Ethiopia, penemuan ini menunjukkan kasus yang luar biasa dari fenomena hidup berdampingan antara Hyena tutul dan manusia setempat. Penelitian yang dilakukan di Distrik Wukro, Ethiopia utara, menunjukkan bahwa daerah itu memiliki mangsa alami yang sangat sedikit. Pasalnya, pertanian di wilayah itu memiliki habitat yang terdegradasi dan terfragmentasi.

"Konsekuensinya adalah hampir seluruh hidupnya, Hyena tutul bergantung pada makanan antropogenik (sumber cemaran dari aktivitas manusia)," ujar Yirga.

Untuk memperkirakan populasi Hyena, tim memainkan suara gnu-hyena seperti suara hyena tutul yang sedang terancam bahaya. Suara ini diperdengarkan melalui megafon di stasiun yang dipilih secara acak. Mereka menemukan 52 Hyena per 100 kilometer persegi yang hidup bersama 98 orang per kilometer persegi.

Selain itu, tim peneliti juga menganalisis rambut di kotoran Hyena. Mereka menemukan 99 persen makanan yang disantapnya adalah hewan lokal terutama sapi, kedelai, kambing dan domba.

Yirga menjelaskan bahwa limbah aktivitas manusia adalah sumber makanan penting bagi Hyena tutul. Binatang ini memanfaatkan limbah manusia, sedangkan masyarakat diuntungkan dengan pembersihan limbah oleh Hyena. "Fenomena ini menunjukkan bahwa karnivora besar bisa hidup berdampingan dengan manusia dengan biaya yang sangat rendah," ujar Yirga.

BBC | ISMI WAHID

Berita lain:
Microsoft Resmi Luncurkan Windows 8 Asia-Pasifik 
Samsung Siapkan Tablet Windows RT?
Perubahan Radikal di Windows 8 
Menanti Kiprah Windows 8 
Windows 8, Yang Dipuji, Yang Dicaci  


10.44 | 0 komentar | Read More

Acer Siap Sambut Windows 8  

Minggu, 28 Oktober 2012 | 09:46 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem operasi terbaru dari Microsoft, Windows 8, telah resmi diluncurkan pada 26 Oktober lalu. Berbagai vendor komputer pun telah mengantisipasinya sejak jauh hari, antara lain dengan menyiapkan berbagai perangkat yang dilengkapi dengan fitur layar sentuh.

Laptop tipis ultrabook, misalnya—yang selama ini hanya mengedepankan bodi ramping dan solid-state drive (SSD) agar waktu bangun hanya butuh 2 detik—kini sudah memiliki fitur layar sentuh. Selain itu, beberapa laptop mainstream sudah ada yang mengusung fitur yang sama.

Tentu fitur layar sentuh yang kini dibenamkan pada komputer jinjing itu tak lepas dari kemampuan Windows 8 dalam menerima perintah melalui sentuhan jari untuk memindahkan dari satu menu ke menu lainnya. Bisa dibilang inilah eranya layar sentuh.

Untuk laptop, fitur layar sentuh tergolong "baru". Meski sebelumnya sudah ada beberapa produk yang memiliki kemampuan itu, penggunaannya belum optimal. Sedangkan untuk telepon seluler cerdas dan komputer tablet, fungsi layar sentuh sudah digunakan secara optimal.

Menengok sejarah perkembangan layar sentuh, modul pertama fitur yang mempermudah pengoperasian sebuah perangkat digital ini sudah ada sejak 1971. Sedangkan perangkat yang dilengkapi dengan fitur ini mulai eksis pada 1975. Lantaran teknologi ini masih terbilang mahal dan peranti lunak belum banyak mendukung, fitur layar sentuh tak terlalu berkembang saat itu.

Baru pada era 2000-an fitur layar sentuh berkembang sangat pesat. Acer, vendor komputer nomor satu di Indonesia, mencoba mengantisipasi era layar sentuh ini dengan menghadirkan berbagai produk yang telah dilengkapi dengan kemampuan tersebut.

"Kami menyediakan lini produk yang telah dilengkapi dengan layar sentuh untuk Windows 8," kata Jason Lim, Presiden Direktur Grup Acer Indonesia, dalam acara Media dan Blogger Gathering AceRush di Bali, Senin lalu. Produk tersebut adalah all-in-one PC, laptop, ultrabook, tablet, dan telepon seluler cerdas. "Kami paling lengkap saat ini," ucapnya.

Salah satu produk unggulan Acer adalah Aspire S7 Ultrabook. Untuk pasar Indonesia, produk ini tersedia dalam dua ukuran, yakni 11,6 dan 13,3 inci. Layarnya sudah Full HD dengan 10 titik layar sentuh. Selain itu, ada user interface—yang disebut Acer Ring—untuk mempermudah dan mempercepat akses Internet, musik, serta melihat foto, video, dan dokumen.

Bodinya terbuat dari aluminum unibody dengan prosesor generasi ketiga Intel Core i5 atau i7. Kartu grafik di dalamnya menggunakan Intel HD 4000. Selain itu, ada 4 GB DDR3 RAM dan kapasitas simpan hingga 256 GB jenis SSD. Untuk Aspire S7 Ultrabook dengan ukuran layar 11,6 inci, Acer melepas dengan harga Rp 12 juta. Sedangkan yang berlayar 13,3 inci dibanderol Rp 16 juta.

Perbedaan keduanya terletak pada bahan yang digunakan.  Aspire S7 Ultrabook dengan layar 13,3 inci sudah dilapisi Gorilla Glass 2 agar tahan gores. Selain bagian dalam, bagian luar penutup sudah dibalut dengan bahan ini. Adapun baterai produk ini mampu bertahan hingga 12 jam.

Untuk komputer tablet, Acer menghadirkan dua jenis sekaligus, yakni Acer Iconia W510—yang dijual seharga Rp 5 juta—dan Acer Iconia W700, yang dibanderol Rp 8 juta.

Luas layar W510 adalah 10,1 inci dari jenis HD LED Backlit dengan resolusi 1.366 x 768 piksel. Produk ini telah memakai teknologi in-plane switching.  Yang menarik, tablet ini adalah jenis komputer tablet hibrida. Ada tiga mode penggunaan. Pertama, sebagai tablet biasa. Kedua, sebagai laptop dengan keyboard menempel, dan yang terakhir adalah presentation mode.

Saat digunakan dengan keyboard menempel, daya tahan baterai bisa mencapai 18 jam. Sedangkan ketika digunakan sebagai tablet biasa, daya tahan baterai hanya mencapai 8-9 jam. Dalam presentation mode, keyboard bisa ditekuk ke belakang hingga 135 derajat dan menjadi penyangga tablet agar presentasi lebih mudah dilakukan.

Adapun pada Iconia W700, Acer membenamkan prosesor Intel generasi ketiga Ivy Bridge. Dibandingkan dengan W510, bodi W700 lebih bongsor lantaran dilengkapi dengan layar seluas 11,6 inci. Kedua tablet dilengkapi dengan koneksi berupa port USB dan Wi-Fi. Untuk Iconia W510, masih digunakan port USB 2.0. Sedangkan Iconia W700 memakai USB 3.0

FIRMAN ATMAKUSUMA


10.44 | 0 komentar | Read More

Mengontrol Layar Ponsel Dengan Main Mata

Written By Unknown on Sabtu, 27 Oktober 2012 | 10.44

Sabtu, 27 Oktober 2012 | 05:08 WIB

TEMPO.CO , London: Sebuah perusahaan di Denmark mengembangkan software yang memungkinkan pengguna ponsel atau tablet mengontrol perangkat mereka dengan hanya menggerakkan mata. Tentu saja sensor mata ini sangat menarik. Bahkan orang-orang cacat juga akan mendapatkan keuntungan besar dengan teknologi ini.

"Anda dapat menggunakan kontrol dasar seperti beralih ke halaman berikutnya dalam sebuah e-book maupun bermain game hanya dengan mata Anda," ujar Direktur Eksekutif dan Pendiri The Eye Tribe, Sune Alstrup Johansen. Perusahaan itu berencana merilis teknologi ini kepada pengembang perangkat lunak lain pada awal tahun depan.

Perangkat lunak ini menggunakan cahaya inframerah yang tecermin dari pupil mata. Rangsangan inframerah ini kemudian direkam kamera perangkat yang memungkinkan pengguna untuk menggulir atau meng-klik layar merah dengan menggunakan mata.

Saat Anda membaca e-book dan ketika sampai ke bagian bawah halaman, perangkat lunak akan tahu lalu beralih ke halaman berikutnya. Atau jika Anda melihat jauh, dengan sendirinya layar akan redup.

The Eye Tribe didirikan empat mahasiswa PhD tahun lalu. Mereka menerima dana US$ 800 ribu pada Agustus untuk mengembangkan teknologi itu.

Johansen mengatakan, The Eye Tribe bertujuan mendapatkan perangkat lunak yang langsung terintegrasi dalam perangkat keras, seperti tablet atau ponsel pintar. Sehingga ketika konsumen membeli tablet yang disertai perangkat lunak itu, mereka tinggal mengunduh aplikasi dengan teknologi kontrol mata itu.

The Eye Tribe memang menginginkan mendapatkan uang dari biaya lisensi perusahaan produsen perangkat keras maupun platform seperti Apple, Samsung, Google, maupun Microsoft.

Kamera masih perlu dihubungkan dalam sebuah unit kecil dengan kamera inframerah untuk bekerja pada perangkat lunak. Selain itu, kamera juga harus ditempatkan di depan ponsel itu. Namun Johansen mengatakan, untuk generasi berikutnya akan sangat mungkin hanya menggunakan perangkat lunak.

DAILY MAIL | ISMI WAHID

Berita lain:
Microsoft Resmi Luncurkan Windows 8 Asia-Pasifik 
Misteri Semburan Ikan Pemanah Terpecahkan
Microsoft Yakin Windows 8 Bakal Melejit
Es Antartika Mencair, Tak Bikin Air Laut Naik?
Mengubah Emas Menjadi Berwarna -warni


10.44 | 0 komentar | Read More

Hyena Bisa Hidup Berdampingan dengan Manusia

Sabtu, 27 Oktober 2012 | 05:34 WIB

TEMPO.CO , Addis-Ababa:Populasi besar Hyena yang hidup di Afrika bisa hidup bersama manusia tanpa timbul konflik. Tim ilmuwan internasional telah mensurvei tentang besaran dan wilayah bagi populasi Hyena tutul yang terlihat di Ethiopia utara.

Para ilmuwan menemukan populasi Hyena dalam jumlah besar. Manusia dan Hyena dapat hidup berdampingan karena pemangsaan oleh binatang karnivora ini kepada ternak masyarakat setempat relatif rendah. Penelitian itu dipublikasikan jurnal Mammalian Biology.

Hyena tutul (Crocuta crocuta) adalah karnivora besar yang umum ditemukan di sub-Sahara Afrika. Hyena ini adalah pemakan sisa-sisa dan juga pemburu yang banyak ditemukan di Ethiopia.

Menurut Gidey Yirga, peneliti dari Universitas Mekelle, Ethiopia, penemuan ini menunjukkan kasus yang luar biasa dari fenomena hidup berdampingan antara Hyena tutul dan manusia setempat. Penelitian yang dilakukan di Distrik Wukro, Ethiopia utara, menunjukkan bahwa daerah itu memiliki mangsa alami yang sangat sedikit. Pasalnya, pertanian di wilayah itu memiliki habitat yang terdegradasi dan terfragmentasi.

"Konsekuensinya adalah hampir seluruh hidupnya, Hyena tutul bergantung pada makanan antropogenik (sumber cemaran dari aktivitas manusia)," ujar Yirga.

Untuk memperkirakan populasi Hyena, tim memainkan suara gnu-hyena seperti suara hyena tutul yang sedang terancam bahaya. Suara ini diperdengarkan melalui megafon di stasiun yang dipilih secara acak. Mereka menemukan 52 Hyena per 100 kilometer persegi yang hidup bersama 98 orang per kilometer persegi.

Selain itu, tim peneliti juga menganalisis rambut di kotoran Hyena. Mereka menemukan 99 persen makanan yang disantapnya adalah hewan lokal terutama sapi, kedelai, kambing dan domba.

Yirga menjelaskan bahwa limbah aktivitas manusia adalah sumber makanan penting bagi Hyena tutul. Binatang ini memanfaatkan limbah manusia, sedangkan masyarakat diuntungkan dengan pembersihan limbah oleh Hyena. "Fenomena ini menunjukkan bahwa karnivora besar bisa hidup berdampingan dengan manusia dengan biaya yang sangat rendah," ujar Yirga.

BBC | ISMI WAHID

Berita lain:
Microsoft Resmi Luncurkan Windows 8 Asia-Pasifik 
Samsung Siapkan Tablet Windows RT?
Perubahan Radikal di Windows 8 
Menanti Kiprah Windows 8 
Windows 8, Yang Dipuji, Yang Dicaci  


10.44 | 0 komentar | Read More

Es Antartika Mencair, Tak Bikin Air Laut Naik?

Written By Unknown on Jumat, 26 Oktober 2012 | 10.44

Jum''at, 26 Oktober 2012 | 05:20 WIB

TEMPO.CO, Tasmania--Sebuah penelitian menunjukkan, es Antartika rata-rata meluruhkan 190 juta ton tiap hari. Meskipun es di Antartika bagian timur tumbuh, namun gletser di Antartika bagian barat mencair lebih cepat.

"Kami yakin ketika lapisan es menyusut, maka sepanjang pantai Laut Amundsen mengalami percepatan," ujar peneliti utama, Matt King dari Universitas Tasmania.

Salah satu hasil dari temuan ini adalah mencairnya es di Antartika ternyata tidak berkontribusi banyak terhadap kenaikan permukaan laut secara global. King mengatakan temuan menunjukkan permukaan air laut sudah naik lebih cepat selama berabad-abad lalu tanpa penambahan air dari lapisan es Antartika. Bahkan ketika semua air beku yang berada di seluruh daratan itu mencair, ternyata memberikan kontribusi naiknya air laut tak kurang dari 1 milimeter per tahun.

Cepatnya pencairan di beberapa wilayah akan diimbangi dengan hujan salju berat di lain tempat. Ini berarti secara langsung es yang mencair per tahun sekitar 69 miliar ton.

Penelitian sebelumnya telah memetakan secara akurat massa tanah di bawah sebagian besar lapisan es Antartika. Informasi ini sangat penting untuk mengukur ketebalan es. Ketika banyak es mencair, maka massa tanah secara bertahap akan meningkat dengan laju sekira 2 milimeter per tahun.

"Ini seperti jika Anda berdiri di pantai diatas pasir basah. Pasir itu akan menghilang cukup cepat dan meninggalkan cetakan kaki pada pasir bersamaan dengan laju ombak yang kembali ke laut. Pasir itu mengalir kembali ke tempatnya," ujar King.

Jawabannya adalah model analisis baru yang mampu menyelaraskan data satelit dengan pengamatan berbasis daratan tentang pencairan es dan kenaikan tanah.

Ditambah dengan GPS, satelit dapat mengirim informasi yang sangat rinci tentang gravitasi bumi dan daratan. Bahkan ketika permukaan bumi tersembunyi jauh di bawah lapisan es.

THE AGE | ISMI WAHID

Baca juga:
Nenek Penyebab Manusia Panjang Umur
Babak Baru Pencarian Alien
Harga Mahal, iPad Mini Bakal Sulit Terjual?
Spesies Baru Kumbang Tanpa Kepala Ditemukan
Penyu 215 Juta Tahun Ditemukan di Tempat Sampah
Apple Percepat Peluncuran iPad 4


10.44 | 0 komentar | Read More

Microsoft Resmi Luncurkan Windows 8 Asia-Pasifik

Jum''at, 26 Oktober 2012 | 09:06 WIB

TEMPO.CO, Singapura -- Microsoft resmi meluncurkan sistem operasi terbarunya, Windows 8, untuk para pengguna di kawasan Asia-Pasifik dan seluruh dunia. Peluncuran resmi ini dilakukan di The Esplanade Building, Singapura, pada Kamis, 25 Oktober 2012.

Dengan peluncuran resmi ini, maka peminat Windows 8 sudah bisa melakukan pembelian untuk berbagai kebutuhan. Presiden Microsoft Asia-Pasifik Tracey Fellows mengatakan, Windows 8 menawarkan berbagai kemudahan dalam satu peranti (device).

"Selama ini, orang cenderung menggunakan banyak peranti untuk berbagai kebutuhan, seperti bisnis dan hiburan. Sekarang tidak perlu lagi karena dengan Windows 8 semua bisa didapat dalam satu peranti," kata Tracey saat peluncuran resmi Windows 8 di Singapura, Kamis, 25 Oktober 2012.

Windows 8 menawarkan tampilan antarmuka yang berbeda, baru, dan diklaim lebih fleksibel. Telah tersedia 1.000 peranti PC dan tablet bersertifikat Windows 8. Pengguna bisa bermain atau bekerja sesuai yang diinginkan karena sangat praktis.

"Windows 8 memberikan pengalaman komputasi tanpa kompromi. Anda tidak perlu lagi memilih antara kesenangan dan kenyamanan dari sebuah tablet atau kekuatan dan produktivitas sebuah PC," katanya.

Windows 8 juga bisa dinikmati melalui rekanan Microsoft, seperti Dell, Acer, HP, Lenovo, Samsung, Sony, Toshiba, dan, Asus, yang akan tersedia di lokasi retail seluruh Asia-Pasifik. Rekanan ini telah menyediakan lebih dari 50 jenis peranti baru yang menggunakan Windows 8. Konsumen juga bisa memilih berbagai model, seperti notebook, tablet, maupun ultrabook, yang terintegrasi dengan Windows 8.

ROSALINA


10.44 | 0 komentar | Read More

Spesies Baru Kumbang Tanpa Kepala Ditemukan

Written By Unknown on Kamis, 25 Oktober 2012 | 10.44

Kamis, 25 Oktober 2012 | 07:36 WIB

TEMPO.CO, Montana - Para ilmuwan mengklaim telah menemukan spesies baru kumbang kecil (kepik). Uniknya, kumbang ini bisa memasukkan kepalanya ke dalam tubuh seperti laiknya kura-kura.

Ross Winton, seorang entimolog di Montana State University (MSU), menemukan kumbang tersebut sedang mendirikan perangkap di sebuah gundukan pasir di barat daya Montana. Awalnya ia mengira serangga coklat kecil itu hanya bagian dari seekor semut atau kumbang yang kehilangan kepalanya.

Namun setelah diteliti lebih lanjut, Winton mengidentifikasi kumbang yang memiliki panjang 1 milimeter itu sebagai kepik jantan. Dan uniknya, kepik ini tanpa kepala. Kepalanya tersembunyi di dalam sebuah tabung di rongga dada, laiknya kura-kura yang kepalanya terselip kembali ke cangkang.

Sementara si kepik betina serupa sebelumnya ditemukan di Idaho. Penemuan Winton ini memungkinkan peneliti mengkonfirmasi bahwa dua spesimen ini adalah spesies baru. Mereka menamakannya Allenius iviei.

"Spesies ini tidak biasa bukan hanya karena ukurannya yang kecil, habitat unik, dan langka tetapi kenyataan bahwa kepalanya ditarik kembali ke dalam tabung di dada," ujar Michael Ivie, entimolog MSU dan mantan penasehat Winton.

Spesies kecil ini hanya ditemukan satu jantan dan satu betina, sehingga memenuhi syarat bahwa fauna kecil ini adalah spesies yang cukup langka di Amerika Serikat.

LIVESCIENCE | ISMI WAHID

Terpopuler:
Inggris Tinggalkan Era Televisi Analog 
Apple Luncurkan MacBook Pro Layar Retina 
Harga Mahal, iPad Mini Bakal Sulit Terjual? 
Apple Lepas iPad Mini Mulai US$ 329 
iPad Mini, Penantang Baru di Pasar Tablet Kecil


10.44 | 0 komentar | Read More

Babak Baru Pencarian Alien  

Kamis, 25 Oktober 2012 | 09:38 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Penemuan planet baru di Alfa Centauri, yang hanya berjarak 4,3 tahun cahaya dari Bumi, mengobarkan kembali semangat berlomba menemukan planet kembaran Bumi yang mungkin dihuni oleh kehidupan extraterrestrial. Planet baru itu, Alfa Centauri Bb, diyakini sebagai planet pertama dengan massa mirip bumi. Planet itu juga diyakini mengitari bintang serupa matahari. 

Babak baru pencarian kehidupan asing di luar Bumi ini juga didukung dengan pembangunan teleskop berkekuatan super, yang beberapa kali lipat lebih besar dan canggih daripada teleskop yang ada sekarang. Termasuk satu teleskop antariksa baru yang akan menggantikan posisi Teleskop Antariksa Hubble. Pada saat yang sama, diskusi ilmiah soal kemungkinan adanya kehidupan asing juga semakin mengemuka. 

"Para ilmuwan sangat senang bisa berbicara secara rasional soal kemungkinan adanya kehidupan di luar sana," kata Bob Nichol, astronom di Portsmouth University, Inggris.

Nichol mengatakan bahwa penemuan planet-planet baru, seperti planet baru yang teridentifikasi di tata bintang Alfa Centauri pada pekan lalu, juga mendorong semangat itu. Lebih dari 800 eksoplanet—sebutan untuk planet di luar tata surya kita—telah ditemukan sejak awal 1990-an.

"Ledakan jumlah planet membuat peluang itu semakin besar," kata Nichol. Dia menambahkan bahwa banyak format kehidupan yang ada di bumi adalah indikasi, meski bukan bukti, ada kehidupan di luar sana.

Ilmuwan dari Geneva Observatory mengatakan bahwa planet terbaru yang mereka temukan ini terlalu dekat dengan bintang induknya sehingga kecil kemungkinan planet itu bisa mendukung adanya kehidupan. Namun studi sebelumnya menunjukkan bahwa ketika ada sebuah planet ditemukan mengorbit sebuah bintang, biasanya ada planet lain di tata bintang tersebut.

Dengan penemuan itu, beberapa astronom lain kini mulai menyisir Alfa Centauri guna mencari planet lain yang mengitari bintang itu, terutama di zona yang cukup hangat untuk dapat dihuni makhluk hidup.

"Sangat realistis jika berharap bahwa dalam beberapa dekade mendatang kita bisa menyimpulkan apakah sebuah planet seperti bumi mempunyai oksigen atau ozon di atmosfernya, dan apakah permukaannya tertutup vegetasi," kata Martin Rees, Astronomer Royal Inggris.

Dalam dasawarsa mendatang, dua teleskop baru itu akan menjadi mata dan telinga yang membuat para ahli astronomi mampu melihat dan mendengar alam semesta dengan lebih dalam dan luas. Square Kilometre Array (SKA) adalah teleskop radio yang berlokasi di Australia dan Afrika Selatan. Sedangkan Extremely Large Telescope Eropa (E-ELT) yang berlokasi di puncak pegunungan di Gurun Atacama, Cile, akan menjadi teleskop optik terbesar yang pernah dibuat.

Tugas utama kedua teleskop itu adalah mengusut asal usul dan sifat galaksi di alam semesta. Keduanya juga harus mencari sinyal kehidupan lain di planet-planet yang hingga kini hanya terlihat dalam detail kasar.

"Dengan kemampuan teleskop baru ini, kemungkinan pendeteksian adanya kecerdasan di luar bumi (extraterrestrial intelligence) pada beberapa dekade mendatang akan jauh lebih besar daripada saat ini," kata Mike Garrett, direktur jenderal Astron, Institut Astronomi Radio Belanda.

Dengan diameter cermin hampir 40 meter, E-ELT sanggup mengungkap planet-planet yang mengorbit bintang lain dan menghasilkan gambar yang ketajamannya 16 kali lipat dibanding Hubble Space Telescope.

Sedangkan teleskop radio SKA yang akan rampung pada 2024, akan memiliki 3.000 cakram, masing-masing selebar 15 meter. Secara keseluruhan, rangkaian teleskop ini sanggup melihat 10 kali lipat lebih jauh ke dalam alam semesta dan mendeteksi sinyal yang 10 kali lebih tua. Termasuk sinyal yang mungkin dipancarkan oleh radar militer dari jutaan bintang terdekat.

"Jadi, jika ada peradaban maju di planet yang berada di sekitar bintang-bintang tersebut, kami akan bisa melihatnya," kata Nichol.

Isobel Hook, astrofisikawan Oxford University yang bekerja di E-ELT, mengatakan bahwa teleskop baru ini akan mendorong pencarian kehidupan cerdas di luar bumi pada babak yang baru. "Teleskop ELT akan membantu kita mempelajari atmosfer planet ekstrasolar dan mencari tanda-tanda biologis, seperti air, karbon dioksida, dan molekul oksigen dalam spektrumnya," kata Hook.

Dengan perlengkapan yang tepat, Hook mengatakan, ELT mungkin dapat menggunakan spektroskopi guna mempelajari panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh sebuah obyek. "Sehingga teleskop itu dapat mendeteksi indikasi adanya vegetasi di planet yang jauh," ujarnya.

TJANDRA DEWI | REUTERS | ESO

Berita Terkait:
Benda Asing Jatuh dari Langit Siberia
Salatun Percaya UFO Hingga Akhir Hayat
Benda Mirip Pesawat UFO Terdeteksi di Laut Baltik
Sepekan Ini, ''UFO'' Dua Kali Nongol di Inggris 
Ada Fisika di Balik Rahasia Seniman Crop-Circle


10.44 | 0 komentar | Read More

Pendapatan Facebook dari Iklan Mobile "Bersinar"

Written By Unknown on Rabu, 24 Oktober 2012 | 10.44

Rabu, 24 Oktober 2012 | 07:37 WIB

TEMPO.CO, California - Pendapatan iklan Facebook mobile tumbuh cepat pada kuartal ketiga, lebih cepat dari yang diharapkan. Kecepatan pertumbuhan ini, kata analis, membantu meyakinkan investor bahwa situs jaringan sosial nomor satu di dunia ini prospektif dari sisi mendapatkan uang dari smartphone dan pengguna tablet.

Perusahaan ini mendapatkan 14 persen pendapatan iklan mereka dari iklan mobile, dengan nilai lebih dari US$ 150 juta. Angka ini berarti melonjak dari sekitar US$ 40 juta sampai US$ 50 juta pada kuartal kedua dan hampir tidak ada pendapatan pada kuartal pertama.

Mark Zuckerberg, kepala eksekutif berusia 28 tahun yang menciptakan Facebook di kamar asramanya di Harvard, mengatakan ponsel adalah "aspek yang paling disalahpahami" dari perusahaan. "Saya ingin menghilangkan mitos ini bahwa Facebook tidak dapat menghasilkan uang dari ponsel," katanya kepada analis dalam sebuah konferensi.

Iklan mobile semula menjadi sumber kekhawatiran investor utama, dan turut memangkas lebih dari US$ 40 miliar dari nilai pasarnya sejak IPO Mei lalu. Seiring semakin banyaknya pengguna yang mengakses jaringan sosial dengan smartphone mereka, Facebook berjuang untuk melakukan transisi bisnis ke perangkat mobile.

"Mereka langsung memukul dari atas. Mereka berbicara tentang sekitar 60 persen dari pengguna Facebook mengaksesnya dari ponsel. Dan mereka menang," kata analis Wedbush Securities, Michael Pachter. "Ini bukan monetisasi buruk dan jauh lebih baik dari yang diharapkan."  

Saham perusahaan meningkat 11 persen menjadi US$ 21,60 dalam perdagangan siang pada hari Selasa.

Secara keseluruhan, Facebook mencatat peningkatan 32 persen dalam pendapatan kuartal ketiga menjadi US $ 1,26 miliar. Pendapatan iklan meningkat 36 persen menjadi US$ 1,09 miliar, naik dari 28 persen pertumbuhan pada kuartal kedua.

"Iklan pendapatan dari ponsel adalah jumlah yang sangat menonjol," kata Arvind Bhatia, analis dari Sterne, Agee & Leach, mengomentari capaian Facebook.

REUTERS | TRIP B


10.44 | 0 komentar | Read More

Inggris Tinggalkan Era Televisi Analog  

Rabu, 24 Oktober 2012 | 08:03 WIB

TEMPO.CO, London - Televisi analog kini tinggal sejarah di Inggris. Setelah selama 76 tahun menemani, televisi ini akhirnya menyerah pada kemajuan teknologi. Pada tengah malam pada hari Rabu, sinyal TV analog dimatikan di negeri itu, diakhiri di Irlandia Utara.

Langkah ini menyelesaikan lima tahun peralihan pertelevisian Inggris menjadi sepenuhnya digital, dengan biaya lebih dari 1 miliar pound sterling. Proses dimulai di Kota Cumbrian dari Whitehaven pada 2007, dan pertama kali diperdebatkan oleh Menteri Kebudayaan (saat itu) Chris Smith pada 1999.

Digital UK, badan yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasi kampanye peralihan dan informasi yang menyertainya, mengatakan, program itu berjalan tepat waktu dan sesuai anggaran. Peralihan itu tidak sepenuhnya tanpa hambatan. Sistem pemancar baru sempat terbakar, namun fungsinya normal kembali dalam hitungan jam.

Proses peralihan dibantu dengan kemajuan yang cepat di dunia pertelevisian. Tak hanya dari analog ke digital, namun tersedia daya tarik lain: layar datar, definisi tinggi, dan 3D yang mendorong orang untuk membeli TV baru.

"Kami bekerja pada pasar yang terus tumbuh," kata David Scott, Kepala Eksekutif Digital UK. Ia menyatakan gelombang televisi analog akan segera digunakan untuk layanan mobile generasi keempat atau 4G.

GUARDIAN | TRIP B

Terpopuler:
Ternyata Singa Juga Ada yang Waria
Yang Diharapkan Ada di iPad Mini
Mark Zuckerberg Akan Bekerja di Microsoft?
Suara Ikan Paus Beluga Mirip Manusia
Samsung Hentikan Jual Layar ke Apple?


10.44 | 0 komentar | Read More

Suara Ikan Paus Beluga Mirip Manusia

Written By Unknown on Selasa, 23 Oktober 2012 | 10.44

Selasa, 23 Oktober 2012 | 08:57 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti Amerika Serikat menemukan ikan paus Beluga memiliki vokalisasi suara yang sangat dekat dengan suara manusia. Mereka mendengar paus berumur 9 tahun bernama NOC itu membuat suara berfrekuensi satu oktaf di bawah normal. Sedangkan lumba-lumba telah diajari meniru pola dan durasi suara manusia. Nyatanya, hewan cerdas ini tak menirunya spontan secepat proses mimikri.

"Pengamatan kami menunjukkan bahwa paus harus memodifikasi teknik vokal untuk membuat suaranya seperti manusia," ujar Sam Ridgway, Presiden National Marine Mammal Foundation dan penulis utama penelitian ini. Selain itu, paus sering mendengar penyelam berbicara dengan peralatan komunikasi bawah air.

Para peneliti ini mengidentifikasi NOC lalu membuat rekaman perilakunya. Mereka menemukan semburan vokal rata-rata yang diucapkan NOC sekitar tiga kali per detik. Analisis rekaman menunjukkan bahwa frekuensi suara paus ini membentuk harmonisasi yang tak biasa dibandingkan dengan vokalisasi paus normal. Dan yang lebih mengejutkan lagi, frekuensi suara yang dihasilkan ini malah mirip dengan suara manusia.

Lalu, NOC diajari mengenal suara supaya paus ini patuh pada perintah. Juga memasang transduser di dalam rongga hidung untuk memantau apa yang terjadi. Para peneliti ini menemukan bahwa paus dapat dengan cepat mengubah tekanan dalam rongga hidung untuk menghasilkan suara.

Menurut Ridgway, NOC berhenti membuat suara seperti manusia setelah usia 4 tahun. Ada beberapa kemungkinan mengapa NOC berhenti melakukan mimikri suara manusia saat masih muda. Perubahan hormonal yang berhubungan dengan kematangan seksual dapat mengurangi keinginan paus untuk meniru suara manusia itu. Alasan lain yang mungkin adalah kebaruan membuat keinginan NOC untuk meniru suara manusia menjadi pudar.

BBC | DISCOVERY NEWS | ISMI WAHID

Berita Lain:
Katy Perry dan John Mayer Pesta Kostum Drakula
Ini Peran Kesukaan Titi Qadarsih
Javier Bardem Menjadi Musuh James Bond
Yang Diharapkan Ada di iPad Mini
Wall Street Positif di Akhir Perdagangan


10.44 | 0 komentar | Read More

Ternyata Singa Juga Ada yang Waria  

Selasa, 23 Oktober 2012 | 10:12 WIB

TEMPO.CO, Botswana - Baru-baru ini pemandu satwa liar di Botswana, Afrika menemukan singa unik transeksual.

Singa itu diketahui saat sedang berjalan di dataran Delta Okavango, Botswana. Secara fisik, singa ini memiliki ciri-ciri seperti singa jantan, yakni surai lebat dan auman yang menggelegar. Tapi kenyataannya ia berkelamin betina. Tentu ciri ini tak ditemukan pada spesies betina.

Anomali ini diyakini terjadi ketika pembuahan embrio terganggu. Luke Hunter, Presiden Konservasi Kucing Kesar kelompok Panthera mengatakan singa betina itu kemungkinan mandul. "Tetapi sangat mampu untuk bertahan hidup," kata Hunter seperti dikutip Dailymail, Selasa 23 Oktober 2012.

Singa ini bahkan kemungkinan menjadi aset kebanggaan karena jika dia dianggap jantan oleh hewan lain maka ia lebih lihai dalam mempertahankan serangan. "Ini sangat menarik untuk mengetahui apakah dia berperilaku seperti laki-laki atau tidak," ujar Luke.

Barangkali selama bertahun-tahun singa ini diasingkan oleh kelompok singa betina, sehingga memaksanya untuk berjalan sendiri di dataran Delta Okavango itu. "Tapi dengan ukuran tubuh seperti jantan, ia menantang dan berjuang layaknya singa jantan untuk mempertahankan wilayah," ujar Luke.

DAILYMAIL | ISMI WAHID

Berita terpopuler lainnya:
Dua Bulan Menuju Kiamat Penanggalan Maya Kuno 
Burung Finch Ditemukan Setelah 80 Tahun Hilang
Lumba-Lumba Mampu Mengingat Bahaya Selama 15 Hari
Suara Ikan Paus Beluga Mirip Manusia


10.44 | 0 komentar | Read More

Kenapa Wajib Melihat Orionid?

Written By Unknown on Senin, 22 Oktober 2012 | 10.44

Minggu, 21 Oktober 2012 | 18:53 WIB

TEMPO.CO, Los Angeles - Hujan meteor Orionid tengah menghujam bumi sejak Sabtu hingga Ahad 21 Oktober 2012. Tapi hujan ini adalah bagian dari siklus tahunan hujan-hujan meteor yang menyambangi planet manusia. Lalu apa istimewanya Orionid ketimbang hujan meteor lainnya?

Berikut tanya jawab dengan Kepala Kantor Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk urusan meteor, Bill Cooke, dengan Latimes.

Apa sebenarnya hujan meteor Orionid?
Orionid adalah meteor yang berasal dari serpihan yang berada di buntut Komet Halley. Setiap tahun pada pertengahan Oktober, sepihan ini akan mencapai tepian bumi dan menyentuh atmosfer. Akibatnya, ia akan terbakar dan terbentuklah hujan meteror. Serpihan ini bergerak sangat cepat hingga 238.813 km/jam

Apa perbedaan komet dan meteor?
Komet itu seperti bongkahan bola salju yang berjalan di angkasa. Nah, kalau meteor adalah potongan atau serpihan dari bola salju itu. Jadi, hujan meteor adalah kucuran serpihan bola saju yang sampai ke bumi

Apakah mungkin meteor menabrak bumi?
Orionid adalah meteor yang rapuh. Dia terbakar dalam jarak 96,5 kilometer dari bumi. Meteor ini tak memiliki pelindung. Jadi ketika dia jatuh ke bumi, serpihan benda langit ini seperti melakukan bunuh diri (kamikaze). Karena dia akan terbakar ketika menyentuh atmosfer.

Bagaimana cara terbaik untuk melihat hujan meteor?
Cara termudah adalah tengadah menatap langit. Gunakan mata Anda, tak perlu teleskop, karena meteor bisa terlihat dengan mata telanjang. Yang Anda butuhkan hanyalah langit yang gelap dan mata yang cerah.

Apa kelebihan Orionid?
Orionid adala salah satu meteor terbaik. Selain dia ada Perseid (Agustus) dan Geminids (Desember). Geminid menurut saya adalah yang terbaik karena bisa ada lebih dari 100 meteor dalam satu jam. Tapi, Orionid ini spesial, sebab dia adalah bagian dari Komet Halley yang muncul saban 75 tahun. Jadi, kalau mau menunggu Komet besar ini, setidaknya Anda harus hidup hingga 2061. Tapi, terakhir komet Halley lewat, dia tak terlalu menakjubkan. Jadi jangan berharap pula terlalu banyak untuk 2061. Maka saya sarankan untuk melihat fenomena langit yang ada di depan mata saja, hujan meteor Orionid.

DIANING SARI

Berita Terpopuler
Pad Mini ''Memakan'' iPad
Kaus Kaki Anti Bolong
Hujan Meteor Bersumber dari Ekor Komet Halley
Mendorong Siswa Jadi Astronom
Tak Bisa Lihat Meteor Orionid, Pantau Situs ini
Cara Menonton Hujan Meteor Orionid


10.44 | 0 komentar | Read More

Ikan Berjubah Perak Lihai Hindari Predator

Senin, 22 Oktober 2012 | 07:43 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil penelitian yang diterbitkan di Nature Photonics memperlihatkan ikan berwarna keperakan seperti Herring, Sarden maupun Sprat diketahui dapat menundukkan hukum fisika. Kemampuan ini memungkinkan ikan menjadi tak terlihat oleh predator.

Penelitian yang dilakukan Tom Jordan dan Julian Partridge dari Universitas Bristol menjelaskan permukaan kulit ikan ini sangat reflektif terhadap polarisasi cahaya. Oleh nelayan maupun fotografer ikan, fenomena silau karena refleksi ini dapat dipatahkan dengan menggunakan kacamata polaris atau filter polaris. Namun, Jordan dan Partridge telah menemukan bahwa ikan perak telah berhasil mengalahkan aturan dasar refleksi.

Menurut mereka, kulit ikan terdiri atas beberapa layer yang tersusun atas kristal guanin reflektif. Guanin juga merupakan komponen kunci dari guano, kotoran burung maupun kotoran ikan.

Diperkirakan sebelumnya, permukaan ini sepenuhnya terpolarisasi ketika dipantulkan. Sesuai hukum fisika, ketika cahaya terpolarisasi, maka akan ada penurunan reflektifitas. Tapi ternyata bukan itu yang selalu terjadi.

Para peneliti menemukan bahwa kulit ikan sarden maupun herring mengandung tak hanya satu tetapi dua jenis kristal guanin. Masing-masing memiliki sifat optik yang berbeda. Dengan mencampur dua jenis, kulit ikan tidak akan mengalami polarisasi cahaya akibat pemantulan. Sekaligus akan mempertahankan reflektifitas yang tinggi.

Hasilnya adalah ilusi optik yang dapat membuat ikan tak tampak oleh penghuni laut. "Kami percaya bahwa spesies ikan ini telah berevolusi. Mereka memiliki multilayer khusus untuk membantu bersembunyi dari predator, seperti lumba-lumba dan tuna," ujar Roberts dalam siaran pers.

Menurutnya, ikan-ikan ini telah menemukan cara untuk memaksimalkan reflektifitas dari banyak sudut pandang cahaya. Sementara ikan-ikan ini menghuni laut terbuka dengan kemelimpahan cahaya. Sehingga dengan kemampuan reflektifitas yang maksimal itu, mereka dapat tak terlihat.

Menurut Jordan, banyak perangkat optik modern seperti lampu LED dan serat optik menggunakan reflektor tipe non polaris untuk efisiensi. Barangkali di masa depan, kulit ikan ini mungkin menginspirasi penemu untuk menciptakan perangkat optik yang lebih baik.

DISCOVERY NEWS | ISMI WAHID

Berita terpopuler lainnya:
Tak Bisa Lihat Meteor Orionid, Pantau Situs ini
Kaus Kaki Anti Bolong 
Hujan Meteor Bersumber dari Ekor Komet Halley
Cara Menonton Hujan Meteor Orionid
Kenapa Wajib Melihat Orionid?
Pigeon Simulator, Bisa Terbang Seperti Merpati
5 Ponsel Lenovo Mendarat di Indonesia


10.44 | 0 komentar | Read More

iPad Mini 'Memakan' iPad  

Written By Unknown on Minggu, 21 Oktober 2012 | 10.44

Minggu, 21 Oktober 2012 | 05:35 WIB

TEMPO.CO , California - Dua hari lagi, Apple akan meluncurkan produk terbaru mereka, iPad Mini. Lebar layarnya 7,85 inci. Banyak yang memperkirakan perang tablet di kelas ini akan berdarah-darah. Lawan langsung iPad Mini adalah Kindle Fire HD, Nexus 7, Microsoft Surface, dan RIM Playbook.

Benarkah tablet tersebut akan menjadi korban kehadiran iPad Mini? Secara tak langsung, ada kemungkinan ya. Tapi banyak pengamat yang mengatakan bahwa korban sesungguhnya adalah produk Apple sendiri, yakni iPad. Ya, lahirnya iPad Mini akan menggerogoti pangsa pasar iPad besar itu, terutama iPad 2.

Masih ingat iPod mini? Ketika Apple memutuskan untuk mengakhiri produksinya pada September 2005, banyak kalangan yang merasa terkejut. Kebijakan itu diambil hanya sembilan bulan setelah iPod mini lahir. Padahal, iPod mini adalah pemutar MP3 terlaris milik Apple saat itu.

Ternyata keputusan untuk mengakhiri "hidup" iPod mini adalah untuk memberi jalan kepada adiknya, iPod nano. Ya, kepopuleran generasi terbaru pemutar MP3 buatan Apple ini ternyata mampu mengalahkan abangnya. Sejak saat itu, iPod nano menjadi produk terlaris dan mendominasi pasar MP3 atau media player hingga kini.

Hal serupa ada kemungkinan akan terjadi di segmen komputer tablet. Hadirnya iPad Mini akan mengakhiri kiprah iPad 2. Analis Evercore Partners, Rob Cihra, memprediksi iPad 2, yang kini dijual seharga US$ 399, tidak akan diproduksi lagi meski masih laris di pasar. Tentu hal ini dilakukan untuk memberi jalan pada iPad Mini.

Meski produksi iPad 2 dihentikan, Apple akan tetap menawarkan produk murah dengan beragam pilihan. Misalnya, pilihan warna hitam atau putih, Wi-Fi saja atau Wi-Fi plus 3G, serta kapasitas memori 8, 16, 32, dan 64 GB. Semua itu ada dalam iPad Mini, yang bakal mulai dipasarkan pada 2 November mendatang seharga US$ 249.

Analis Piper Jaffray, Gene Munster, percaya bahwa iPad Mini akan menggerogoti sekitar 20 persen pangsa pasar iPad. "Untuk setiap lima juta penjualan iPad Mini, maka Apple akan kehilangan penjualan satu juta iPad," katanya, dalam sebuah catatan yang dipublikasikan All Things Digital.

Meski hal tersebut terdengar seperti langkah buruk bagi Apple, pada kenyataannya tidak akan seburuk itu. Asalkan, perusahaan yang didirkan mendiang Steve Jobs ini mampu mempertahankan margin keuntungan besar pada produk iPad Mini. Jika Apple tepat memberi harga pada iPad Mini, kehilangan satu juta iPad akibat penjualan lima juta unit iPad Mini bakal teratasi.

Tentu teori itu baru akan terbukti pada akhir kuartal tahun ini. Sejauh ini, menurut kabar yang tersiar, Apple sudah memesan 10 juta unit iPad Mini untuk disebar sepanjang kuartal akhir ini. Analis dari Topeka Capital, Brian White, memprediksi Apple bakal mampu menjual 5-7 juta unit iPad Mini hingga akhir tahun.

THETECHJOURNAL | ALLTHINGSD | FIRMAN

Berita teknologi lainnya:
Insinyur Inggris Bikin Bensin dari Udara
Mengapa Hiu Paus Selalu ke Permukaan Laut?
Yahoo! Tutup Unit Operasi di Korea Selatan
Gurita Tropis Terdampar di Pantai California
10 Pencarian Terpopuler Orang Indonesia di Google 
5 Ponsel Lenovo Mendarat di Indonesia


10.44 | 0 komentar | Read More

Kaus Kaki Anti Bolong  

Minggu, 21 Oktober 2012 | 08:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menemukan lubang di kaus kaki sungguh menyebalkan. Namun, baru-baru ini seorang pengusaha Amerika mengklaim telah menemukan solusinya.

Cameron Carter, 23 tahun, dari Chicago yang mengikuti Akademi Angkatan Udara AS mengambil teknologi militer untuk inovasi kaus kaki anti lubangnya. Seperti prinsip rompi anti peluru. Produk yang dihasilkan ini, ia sebut dengan Socrates. Cameron menjamin kaus kaki temuannya tak akan pernah berlubang maupun usang.

"Kebanyakan orang memakai kaus kaki tiap hari. Tetapi yang mereka beli selalu kaus kaki yang tipis," ujar Cameron di situs perusahaannya. Ia telah beralih ke situs online Kickstarter.

Kaus kaki tersebut terbuat dari kain yang terbuat dari lycra. Sementara bagian kevlar adalah benang karbon di sekitar daerah kaki dan tumit yang seringkali mudah mendapati lubang.

Perusahaan ini menjual kaus kaki online seharga US$ 25 untuk dua pasang. Produk ini sangat sukses. Bahkan yang sudah memesan kaus kaki itu telah lebih dari 700 orang. Setelah produksi dimulai, perusahaan juga berencana membuat kaus kaki perempuan dengan desain yang tak kalah menarik.

DAILYMAIL | ISMI WAHID

Berita Lainnya:
Tragedi Memey 3: Tawaran Kilat Nan Menggiurkan
Tragedi Memey 1: Korban Trafficking Tampil di PBB
Tragedi Memey 2: Dari Secang Hingga Singapura
Tiga Kandidat Baru untuk Capres 2014 
Cucu Kim Jong-il Buka Mulut
Jokowi Akan Menonton Konser Guns N Roses  


10.44 | 0 komentar | Read More

Mengapa Hiu Paus Selalu ke Permukaan Laut?

Written By Unknown on Sabtu, 20 Oktober 2012 | 10.44

Sabtu, 20 Oktober 2012 | 05:28 WIB

TEMPO.CO, Perth--Hiu paus dapat menyelam di perairan dingin hingga kedalaman ratusan meter. Namun, ikan terbesar sejagad ini harus selalu kembali ke permukaan laut.

"Mereka ke permukaan untuk pemanasan," kata Michele Thums dari Institut Kelautan, Universitas Australia Barat, menyampaikan temuan tim peneliti yang mempelajari perilaku hiu paus, Jumat 19 Oktober 2012.

Ia mengatakan temuan ini membuka wawasan baru tentang perilaku hiu paus (Rhincodon typus) yang belum banyak terungkap. Sebelumnya diketahui bahwa hiu paus menyelam secara teratur pada kedalaman sekitar 100 meter dan kemudian kembali ke permukaan dengan cepat. Gerakan ini disebut gaya selam "melambung" atau "yo-yo".

Namun, tim peneliti, yang melibatkan Professor Mark Meekan dari Lembaga Penelitian Kelautan Australian, menemukan bahwa hiu paus juga bisa melakukan penyelaman sangat dalam yang berlangsung lebih dari dua jam.

Hiu paus selalu kembali permukaan secara berkala di antara satu penyelaman dan penyelaman berikutnya. Pola ini mirip seperti yang dijumpai pada mamalia laut, seperti paus atau lumba-lumba, yang memang perlu ke permukaan untuk bernapas.

"Tapi hiu paus adalah ikan yang tidak perlu menghirup udara," kata Thums. Maka ia dan timnya berangkat ke lapangan guna mencari jawaban atas fenomena itu.

Penelitian dilakukan terhadap empat ekor hiu paus. Tiga ekor hiu ada di Ningaloo Reef di lepas pantai barat laut Australia Barat, dan seekor lainnya di Pulau Christmas. Keempat hiu ditandai dengan alat pencatat kedalaman dan waktu penyelaman yang juga dapat mencatat suhu air.

Data yang diperoleh dari alat mengungkapkan bahwa hiu menghabiskan waktu terpanjang di permukaan laut setelah melakukan penyelaman terdalam dan terdingin, yakni rata-rata pada 340 meter dengan suhu sekitar 14 derajat Celsius.

"Hiu paus berada di permukaan rata-rata selama 145 menit," ujar Thums. Ia menyimpulkan perilaku itu muncul lantaran hiu paus butuh mengatur suhu tubuh mereka. Hiu paus rutin ke permukaan untuk menghangatkan tubuh setelah menghabiskan waktu di laut dalam yang suhunya dingin.

Hiu paus, seperti jenis ikan lainnya, bersifat ectothermic. Suhu tubuh mereka menyesuaikan dengan suhu air di sekitarnya. Hiu paus tidak dapat mengatur suhu tubuh mereka melalui proses fisiologis internal seperti mamalia. Akhirnya mereka mengembangkan perilaku ke permukaan laut yang suhunya lebih hangat untuk menghangatkan tubuh.

"Mirip dengan reptil yang rutin berjemur di bawah sinar matahari untuk menghangatkan tubuh. Reptil kemudian sesekali berpindah ke bawah batu ketika tubuhnya dirasa sudah cukup hangat," ujar Thums.

Ia dan Profesor Meekan menerbitkan penelitian berjudul "Evidence of Thermoregulation by the World''s Largest Fish," ini dalam jurnal Journal of the Royal Society edisi pekan ini.

Menurut Meekan, pemahaman lengkap tentang perilaku akan membantu pengembangan strategi dan manajeman konservasi hewan pemakan plankton ini secara efektif. Temuan ini juga dapat dimanfaatkan untuk memprediksi dampak perubahan lingkungan terhadap hiu paus.

PHYS.ORG | MAHARDIKA SATRIA HADI

Baca juga:
Newsweek Akhiri Era Majalah Cetak
5 Bulan Planet Pluto Ancaman bagi Pesawat NASA
Mengintip Warna-warni Data Center Google
Google Siap Beri Kejutan pada 29 Oktober
Benarkah Senyum Manusia Berasal dari Ikan Purba?
Apple Kalah Lagi di London


10.44 | 0 komentar | Read More

Singa vs Buaya, Siapa Lebih Unggul?

Sabtu, 20 Oktober 2012 | 05:51 WIB

TEMPO.CO, South Luangwa--Segerombolan singa betina itu dikagetkan oleh seekor buaya yang tiba-tiba nongol dari sungai dan bergerak ke arah mereka. Seekor singa dewasa yang tubuhnya paling besar mengaum kencang ke arah si buaya.

Pesta makan impala di tepi Sungai Nil di Zambia itu mendadak riuh saat si buaya, yang menjadi tamu tak diundang, nekad menyelinap ke sela kerumunan singa untuk nimbrung makan. Singa-singa itu sontak marah atas sikap si buaya yang main "selonong boy".

"Singa-singa betina itu terlihat berusaha melindungi makanan dan anaknya dari serangan buaya. Sementara buaya berhasil mencuri sepotong kecil daging impala dari gerombolan singa," ujar Oli Dreike, 34, seorang fotografer yang tidak sengaja berada di sekitar lokasi.

Perebutan makanan antara tujuh ekor singa dan seekor buaya di pagi hari itu terjadi di lokasi yang berjarak hanya 20 meter dari tenda Oli. Manajer The Bushcamp Company itu sedang memimpin kegiatan perkemahan padang rumput saat kedua jenis predator itu adu galak.

"Saya tidak percaya yang saya lihat. Apalagi saya mampu merekam kejadian itu," ujar dia kepada Dailymail, Jumat 19 Oktober 2012.

Buaya Nil itu--penduduk South Luangwa menyebutnya "Fred"--sama sekali tidak terlihat takut. Rekaman video yang diambil Oli menunjukkan reptil bergigi tajam itu tanpa ragu berjalan menuju gerombolan singa untuk mengambil daging impala. Ia mempertaruhkan diri diserang dua ekor singa dewasa yang baru saja membunuh impala tersebut.

Oli mengatakan, dua ekor singa dewasa itu perlu waktu sekian detik untuk menyadari kedatangan Fred ke arah mereka. Bahkan buaya jantan itu terlihat mengendalikan situasi saat membuka rahang besarnya sembari terus berjalan mendekati gerombolan singa.

Kelima anak singa tampak ketakutan melihat kedatangan Fred. Mereka, kata Oli, bergerak menjauh dari tumpukan daging impala saat buaya besar itu semakin mendekat. Di saat itulah ibu singa memutuskan maju untuk menghadapi si buaya.

"Didorong rasa marah dan naluri untuk melindungi anak-anaknya, ibu singa mulai mencakar dan menggigit Fred sampai buaya itu melipir ke kembali ke sungai," ujar Oli.

Oli sengaja menginap di tenda di tengah padang gurun untuk mengamati kegiatan singa Afrika berburu impala. Sejak pukul 05.30 singa-singa itu sudah mulai sibuk mengendap-endap di antara rerumputan dan sesekali mengejar gerombolan impala.

Kedatangan Fred si buaya di tengah jamuan makan singa-singa itu merupakan kejadian langka bagi Oli. Namun, perseteruan singa dan buaya di daerah itu bukan sekali ini terjadi.

Ia mengatakan, kelompok singa yang selama ini rutin diamati oleh peneliti lembaga konservasi lokal, Zambia Carnivore Programme, itu kerap bentrok dengan buaya-buaya yang tinggal di Sungai Nil di dekat habitat singa. "Singa-singa itu dipimpin oleh seekor pejantan yang dijuluki ''Scarface'' karena bekas luka di wajahnya karena serangan buaya," ujar Oli.

DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI

Baca juga:
Newsweek Akhiri Era Majalah Cetak
5 Bulan Planet Pluto Ancaman bagi Pesawat NASA
Mengintip Warna-warni Data Center Google
Google Siap Beri Kejutan pada 29 Oktober
Benarkah Senyum Manusia Berasal dari Ikan Purba?
Apple Kalah Lagi di London


10.44 | 0 komentar | Read More

Kisah Newsweek yang Terseok-seok Hingga Merugi  

Written By Unknown on Jumat, 19 Oktober 2012 | 10.44

Jum''at, 19 Oktober 2012 | 09:04 WIB

TEMPO.CO, New York - Transisi majalah berita terkemuka Newsweek ke format digital pada awal 2013 mengagetkan banyak pihak. Majalah yang didirikan sejak tahun 1933 itu mendapatkan tempat terhormat di dunia media Amerika, yang saat itu bersaing dengan majalah Time mingguan. Newsweek telah memberikan informasi penting kepada jutaan pembaca Amerika pada saat itu. Dalam era pra-Internet, sebelum informasi real-time tersedia, dua majalah tersebut dipandang sebagai salah satu sumber informasi serta analisis terbaik dan dapat dipercaya.

Seiring kemajuan teknologi Internet, kedua majalah itu berjuang untuk terus ''hidup'' dan beradaptasi dengan masuknya Internet, meski mereka mengalami penurunan dalam iklan dan sirkulasi. Pada tahun 2001, Newsweek memiliki sirkulasi total sebesar 3.158.480. Sedangkan menurut Biro Audit Sirkulasi pada Juni tahun ini, penurunan begitu tajam hingga setengahnya, sebanyak 1.527.157.

Kerugian setiap penerbitan majalah terus meningkat. Bahkan, setelah majalah diambil alih oleh Sidney Harman, seorang tokoh audio berusia 92 tahun, pada 2010 tak terlihat perubahan berarti. Harman akhirnya ikut bergabung dengan Tina Brown dan mendirikan The Daily Beast, sebuah situs Web yang dimiliki oleh IAC/Inter ActiveCorp.

Brown adalah salah seorang pendiri The Daily Beast dan orang yang berada di belakang penggabungan dengan Newsweek, serta yang mengumumkan peralihan majalah tersebut ke media online.

Masa suram Newsweek makin terlihat ketika Harman meninggal pada musim semi 2011. Saat itu, ahli warisnya mengatakan akan terus mendukung Newsweek meski terseok-seok. Tapi, pada musim panas lalu, keluarga mengumumkan tidak akan berinvestasi lagi pada Newsweek.

Brown sendiri, yang telah memiliki pengalaman sebagai editor di majalah Vanity Fair, The New Yorker, dan Talk, mengatakan bahwa dia memiliki kontrol atas apa yang terjadi pada industri majalah yang lebih luas.

"Anda tidak bisa langsung mengubah era informasi yang begitu cepat. Tidak ada satu pun orang yang mampu menyanggah dengan tren digital," katanya.

Kabarnya, Newsweek memiliki kerugian hingga US$ 40 juta per tahun. Dan Barry Diller, pemimpin IAC serta pemilik The Daily Beast dan Newsweek, mengatakan, tidak akan menanggung terus kerugian tersebut.

"Sehari-hari kantor kami selalu diisi dengan konsultan yang berlari-lari panik, dan ada beberapa namanya di dalam daftar (PHK). Kami yakin pasti ada sesuatu yang salah," kata salah seorang pekerja yang tidak mau disebutkan namanya, yang khawatir akan kena PHK juga. Salah seorang yang kena PHK adalah Jack Griffin, mantan kepala Time Inc.

Brown menegaskan, memang ada pengurangan karyawan. "Sayangnya, kami harus mengurangi staf dan perampingan editorial. Operasi bisnis kami sangat penting bagi Amerika Serikat dan dunia internasional," kata Brown dalam pernyataannya.

THE NEW YORK TIME | ALIA FATHIYAH

Berita Lain:
Ditanya Soal Jadi Capres 2016, Ini Jawaban Hillary
Pianis Turki Diadili karena Penghinaan Agama
Kode Bos Badan di DPR dalam Kasus Calo Anggaran
Usai Vonis Wa Ode, KPK Gali Peran Tamsil-Mirwan Cs
Buru Teroris Poso, Aparat Kepung Tamanjeka


10.44 | 0 komentar | Read More

5 Bulan Planet Pluto Ancaman Bagi Pesawat NASA

Jum''at, 19 Oktober 2012 | 09:40 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Bulan yang baru ditemukan di sekitar planet Pluto kemungkinan menimbulkan bahaya bagi pesawat ruang angkasa NASA, New Horizons yang sedang melakukan perjalanan ke planet kerdil itu. Pesawat ruang angkasa ini sudah melakukan perjalanannya selama 7 dari 9 tahun dan sudah melewati setengah dari perjalanan di seluruh tata surya untuk mengeksplorasi Pluto.

Para astronom telah menemukan 2 satelit bulan di angkasa es itu. Ini menimbulkan resiko bahwa puing-puing berbahaya itu dapat mengorbit di sekitar Pluto. "Kami menemukan banyak bulan di sekitar orbit Pluto. Jumlahnya hingga kini ada lima," ujar ilmuwan utama pada misi New Horizons.

Bulan planet Pluto bernama Charon, Hydra, Nix, S/2011 P 1 dan PS/2012 1. Bulan Charon ditemukan tahun 1978 sementara Hydra dan Nix ditemukan pada 2005 lalu. Sedangkan S/2011 P 1 dan P S/2012 terlihat oleh Teleskop Hubble pada 2011.

"Pesawat ruang angkasa kita bepergian begitu cepat, lebih dari 30 ribu mil per jam. Tabrakan dengan kerikil tunggal atau bahkan partikel kecil berukuran milimeter, bisa melumpuhkan dan menghancurkan New Horizons," ujar ilmuwan Hal Weaver dari ohns Hopkins University Applied Physics Laboratory, Maryland. Pesawat ruang angkasa itu perlu menghindari tiap zona puing-puing di sekitar Pluto.

Para ilmuwan tersebut menggunakan simulasi komputer, teleskop berbasis darat dan teleskop ruang angkasa Hubble untuk memetakan puing-puing di sekitar orbit Pluto. Pada saat yang sama, mereka juga mencari jalur alternatif dalam sistem Pluto ini.

New Horizons diluncurkan pada 19 Januari 2006 lalu di atas roket Atlas dari Cape Canaveral Air Force Station di Florida. Misi ini akan berakhir pada titik terdekat dengan Pluto yang direncanakan pada 14 Juli 2015. Ini adalah eksplorasi pertama kalinya dari sebuah planet di Sabuk Kuiper, yaitu ruang di luar Neptunus yang banyak meninggalkan butir es dari formasi tata surya.

BBC | ISMI WAHID

Berita Terpopuler
Bulan Diduga Bagian Bumi yang Terlepas
Google Siap Beri Kejutan pada 29 Oktober
Acer Perkenalkan Tablet Iconia 7 Inci
Benarkah Senyum Manusia Berasal dari Ikan Purba?
De Castro Gantikan Barrett di Yahoo
Twitter Blokir Akun Pro-Nazi


10.44 | 0 komentar | Read More

Ditemukan, Detektor Kontak Mata di Otak

Written By Unknown on Kamis, 18 Oktober 2012 | 10.44

Kamis, 18 Oktober 2012 | 04:30 WIB

TEMPO.CO , Tucson - Menjalin kontak mata secara langsung dengan seseorang dapat memunculkan perasaan khusus. Namun, bagaimana perasaan khusus itu muncul dari sekadar kontak mata?

Penelitian terbaru mengungkapkan aktifnya sel-sel saraf khusus di amigdala -bagian dari otak yang memproses emosi dan interaksi sosial- saat terjadi kontak mata. Neuron jenis baru ini ditemukan pada monyet rhesus (Rhesus macaque).

"Sel ini, jika dijumpai pada manusia, mungkin berperan terhadap gangguan seperti autisme dan skizofrenia, yang mempengaruhi kontak mata dan interaksi sosial," ujar Katalin Gothard, pakar neurofisiologis di Universitas Arizona di Tucson, Amerika Serikat, Rabu 17 Oktober 2012.

Gothard dan timnya menempatkan tujuh elektroda, masing-masing berukuran sepersepuluh dari ketebalan rambut manusia, pada amigdala monyet rhesus. Elektroda itu merekam aktivitas tiap sel saraf saat monyet menonton video yang menampilkan monyet lain. Pada saat bersamaan, tim mengamati tatapan mata si monyet.

Dari 151 neuron yang dapat dikenali, 23 di antaranya aktif bereaksi hanya saat monyet menatap mata monyet yang ada dalam video. Lebih spesifik, empat neuron di antaranya bereaksi lebih intens ketika monyet dalam video menatap kembali pada monyet laboratorium, seolah-olah dua primata itu menjalin kontak mata.

Neuron-neuron inilah yang berfungsi sebagai detektor kontak mata. Gothard dan timnya menamai neuron ini dengan sebutan "sel-sel mata".

"Sel-sel ini telah disetel oleh evolusi untuk melihat mata. Mereka mengekstrak informasi tentang siapa Anda, dan yang paling penting, Anda membuat kontak mata dengan saya," kata Gothard, seperti dikutip Newscientist.

Sementara itu, "sel-sel mata" lainnya bereaksi tergantung perilaku monyet dalam video, apakah ramah, agresif atau netral. Sel-sel ini tidak spesifik menanggapi kontak mata.

Martha Farah, ahli syaraf kognitif di Universitas Pennsylvania di Philadelphia, mengatakan temuan Gothard cukup masuk akal, mengingat manusia juga memiliki sel-sel mata. "Ada banyak kesamaan antara sistem visual manusia dan monyet," katanya.

Pakar yang tidak terlibat dalam penelitian Gothard ini menambahkan otak manusia berasal dari satu spesies yang mempunyai perilaku sangat sosial sekaligus sangat visual.

Gothard dan timnya akan melanjutkan penelitian untuk mengetahui efek pemberian obat terhadap peningkatan aktivitas sel-sel mata pada monyet. Ia berharap penelitian lanjutannya bisa bermanfaat untuk terapi pengobatan kondisi berkurangnya intensitas kontak mata dan interaksi sosial.

Tim berencana menyuntikkan hormon oksitosin, yang dikenal dapat meningkatkan ikatan sosial. Semprotan oksitosin telah digunakan sebagai pengobatan eksperimental untuk autisme.

"Tapi pertama-tama kami harus tahu lebih banyak tentang sel-sel ini," katanya. "Kami baru saja menemukan keberadaan mereka."

NEWSCIENTIST | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita teknologi lainnya:
Batu dari Bulan Laku Rp 3,2 Miliar
Samsung Luncurkan Ultrabook Windows 8 
AS Tuding Iran Lakukan Serangan Cyber
FBI Ingatkan Ancaman Malware Android 
Microsoft Luncurkan Aplikasi Musik Xbox 
Ada Racun Siput Laut di Sayap Kupu-kupu


10.44 | 0 komentar | Read More

Kapak Batu Modern dari Zaman Prasejarah

Kamis, 18 Oktober 2012 | 04:54 WIB

TEMPO.CO , London:Dua desainer dari Israel, Ami Drach dan Dov Granchrow, menciptakan alat unik yang memadukan arsitektur zaman batu dengan ornamen abad 21. Mereka menggunakan teknik prasejarah dan proses produksi canggih untuk membuat alat-alat unik ini.

Alat yang dihasilkan tidak benar-benar dimaksudkan untuk digunakan. Mereka hanya ingin membuat titik pertemuan budaya dengan menunjukkan persimpangan bahan dan teknologi, fungsi dan waktu pada skala nyata.

"Penguasaan terhadap pembuatan alat adalah penentu kemajuan manusia," ujar mereka. Proyek yang dinamakan BC-AD (Before Century-After Century) ini adalah eksplorasi eksperimental di bidang desain dan pembuatan alat.

Untuk membuat pisau pemotong ala prasejarah, mereka menggunakan teknik kuno knapping, yaitu membenturkan dua batu untuk membuat salah satunya menjadi tajam. Mereka kemudian mengamati permukaan batu yang sudah dihasilkan itu. Selanjutnya menciptakan model 3D untuk menentukan pegangan yang sesuai dengan postur gumpalan batu itu.

Pegangan dibuat ramping dan modern. Sehingga terlihat sangat kontras dengan pisau batu itu. Karya unik ini seperti memampatkan waktu pada obyek tunggal.

Batu dan alat-alat yang terbuat dari batu telah menjadi sarana nenek moyang untuk bertahan hidup selama lebih dari 1 juta tahun. Drach dan Ganchrow memamerkan alat unik ini di Design Week 2012, Budapest. Lebih lanjut tentang kerja dua desainer ini bisa ditengok di laman mereka, www.amidov.com.

DAILY MAIL | ISMI WAHID

Berita lain:
Kenapa Novi Amilia Buka Baju Waktu Nyetir?  
Novi Akan Tuntut Penyebar Foto Syur 
Panglima TNI Bela Anak Buahnya yang Pukul Wartawan 
Penyebab Novi Lepas Baju di Mobil Versi Psikiater 
Dua Polisi yang Hilang di Poso Ditemukan Tewas


10.44 | 0 komentar | Read More

Red Bull Stratos Cetak Tiga Rekor Terjun Bebas  

Written By Unknown on Rabu, 17 Oktober 2012 | 10.44

Rabu, 17 Oktober 2012 | 08:23 WIB

TEMPO.CO, Roswell - Felix Baumgartner menjadi penerjun bebas pertama yang memecahkan batas kecepatan suara setelah melompat dari ketinggian 39 ribu meter pada Minggu lalu. Pada ketinggian tersebut, posisi pria Austria ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pesawat jet berawak SR-71 Blackbird buatan Lockheed yang sedang mengudara. Posisinya sebelum melompat bahkan tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan ketinggian rata-rata pesawat penumpang komersial, yang hanya 12 ribu meter.

Setelah terjun bebas selama 4 menit 20 detik, Baumgartner mendarat dengan selamat di gurun New Mexico, Amerika Serikat. Pria 43 tahun itu jatuh ke bumi dengan kecepatan puncak 1.342 kilometer per jam, atau 1,24 kali lipat kecepatan suara.

Lompatan itu amat berbahaya. Baumgartner nyaris membatalkan lompatan itu. "Kendati awalnya semua berjalan baik, ada sedikit kendala," ujarnya. "Tapi, akhirnya saya memutuskan untuk melompat, dan itu adalah keputusan yang tepat."

Menumpangi sebuah kapsul yang diangkat ke udara dengan menggunakan sebuah balon helium raksasa, butuh dua jam bagi Baumgartner untuk mencapai ketinggian yang direncanakan. Bahkan, sebelum melompat pun Baumgartner telah memecahkan satu rekor, yaitu balon berawak tertinggi pada ketinggian 34.668 meter—yang dicetak pada 1961.

Upaya pemecahan rekor ini sempat beberapa kali tertunda. Angin yang luar biasa kencang di Roswell, New Mexico, membuat Baumgartner dan timnya terpaksa membatalkan rencana uji coba sepanjang pekan lalu.

Upaya pemecahan rekor terjun bebas dari stratosfer yang dilakukan Baumgartner dan tim Red Bull Stratos ini mendapat dukungan dari Joe Kittinger, pemegang rekor terjun payung tertinggi. "Kami siap membantu Felix melesat ke atas," kata Kittinger, penasihat proyek tersebut, Sabtu lalu.

Pada 1960, Kittinger juga pernah melompat dari balon yang terbang pada ketinggian 31.333 meter. Kittinger, yang kini purnawirawan kolonel angkatan udara Amerika Serikat, terjun bebas selama 4 menit 36 detik sebelum membuka parasutnya.

Baumgartner berharap dapat melampaui rekor Kittinger dengan melompat dari stratosfer pada ketinggian 36.567 meter atau 120 ribu kaki, dan terjun bebas selama 5 menit 35 detik.

Pada lapisan atas atmosfer, udara sangat tipis. Setelah terjun bebas selama 30 detik, pada ketinggian itu, Baumgartner akan jatuh jauh lebih cepat daripada kecepatan suara, yaitu hampir 1.110 kilometer per jam.

Meski mampu memecahkan tiga rekor dunia, Baumgartner gagal menjadi orang terlama yang melakukan terjun bebas di angkasa. Dia mendarat 16 detik lebih cepat daripada Kittinger pada 1960. (Baca Lengkap di Koran TEMPO Edisi 17 Oktober 2012)


TJANDRA DEWI | RED BULL STRATOS | REUTERS

Berita Terpopuler
Ke Pademangan Timur, Jokowi Minta Kali Dibersihkan
Kenapa Novi Amilia Buka Baju Waktu Nyetir?
Dua Polisi yang Hilang di Poso Ditemukan Tewas
Kapolri Beri Kesempatan Novel Tuntaskan Tugasnya
Kapolri Tutupi Kasus Korupsi yang Disidik Polisi
Dahlan: BUMN ''Hanya'' Korupsi Rp 166 Juta


10.44 | 0 komentar | Read More

AS Tuding Iran Lakukan Serangan Cyber

Rabu, 17 Oktober 2012 | 08:52 WIB

TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat meyakini bahwa Iran berada di belakang serangan cyber terhadap bank-bank dan industri minyak AS di Timur Tengah. Meskipun belum ada pernyataan resmi, mereka menyebut serangan cyber yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir sebagai "diprakarsai oleh aktor negara."

Aparat intelijen AS mengamati dan melacak serangan itu dilancarkan oleh Iran, dan seorang pejabat menyatakan dalam kondisi anonim. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang diamati. Ia mengatakan keyakinan pelakunya bekerja dengan pemerintah Iran.

"Kami sangat percaya ada hubungan antara orang-orang yang mengetik kode dan orang-orang yang menjalankan pemerintahan," menurut pejabat itu.

Kemampuan Iran ini tergolong mengejutkan. "Ini tentu adalah kasus bahwa Iran sedang mengembangkan kemampuannya di dunia maya. Kami prihatin kemampuan mereka meningkat untuk beroperasi di wilayah ini," kata seorang pejabat intelijen AS.

Menteri Pertahanan Leon Panetta juga mengemukakan adanya serangan ketika berpidato pekan lalu dan memperingatkan bahwa Amerika Serikat harus memperkuat pertahanan cyber atau berisiko mendapat serangan yang berpotensi merugikan.

Panetta menyatakan dirinya sangat khawatir tentang eskalasi serangan yang signifikan dan menyoroti virus dunia maya yang dikenal sebagai "Shamoon." Virus tersebut menginfeksi komputer perusahaan energi utama di Arab Saudi dan Qatar selama musim panas ini.

Di Arab Saudi, lebih dari 30.000 komputer terpengaruh oleh serangan dan terkena dampaknya. Panetta mengatakan serangan itu mungkin yang paling dahsyat yang pernah memukul sektor swasta.

Iran membantah terlibat dalam serangan terhadap industri minyak. Menurut laporan Press TV, sebuah kantor berita yang dikelola pemerintah, AS kini memainkan trik baru untuk berhadapan dengan Iran. "Salah satu tujuan utama dari Amerika Serikat adalah untuk membuat dirinya terlihat seperti korban," kata Mehdi Ahkavan Bahabadi, direktur Pusat Cyberspace Iran.

Laporan ini mencatat Iran sendiri telah menjadi korban serangan maya yang banyak variannya, termasuk Stuxnet, sebuah serangan cyber yang kompleks terhadap program nuklirnya. Stuxnet diduga dibuat oleh programmer Amerika dan Israel.

CNN | TRIP B

Berita Terpopuler
Diam di Depan SBY, Pers Australia Olok-olok Abbott
PBB Usulkan Gencatan Senjata Idul Adha di Suriah
Gambar Kondisi Terkini Suriah, Kartunis Ditahan
Lukisan Van Gogh di Museum Belanda Dicuri
Wanita Asal Medan Lolos dari Hukuman Gantung


10.44 | 0 komentar | Read More

Militer AS Ciptakan Robot Sepintar MacGyver

Written By Unknown on Selasa, 16 Oktober 2012 | 10.44

Seorang anak Taman Kanak-Kanak (TK) Sang Timur melihat replika robot Transformer yang terbuat dari onderdil bekas sepeda motor dan mobil di ECO Green Park Batu, Jawa Timur, 4-10, 2012. TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat

Selasa, 16 Oktober 2012 | 08:02 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Laut AS tengah mendanai proyek pembangunan robot cerdas ala MacGyver untuk membantu personil mereka dalam mengatasi berbagai situasi sulit. Untuk itu mereka menggandeng para penliti dari Institut Teknologi Georgia yang akan mengembangkan perangkat lunak otak robot.

"Tujuan kami adalah mengembangkan sebuah robot yang berperilaku seperti MacGyver," kata Mike Stilman, peneliti utama. MacGyver adalah sebuah karakter dalam serial televisi populer yang memiliki kemampuan mengatasi situasi sulit dengan memanfaatkan hal-hal yang ada di sekitarnya.

Robot ini akan dinamai Golem Krang dan memiliki kemampuan, misalnya, membantu pasukan yang terperangkap dan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumit. Menurut Barbra Webb dari Universitas Edinburg, pekerjaan ini memang sulit. Dan jika berhasil robot akan dapat membantu personil tanpa membahayakan personil lain.

Saat bekerja, Robot akan mengumpulkan data dari lingkungan. Kamera dan sensor akan mengidentifikasi objek, sebelum mengambil tindakan. Misalnya jika Golem Krang tengah mencari cara keluar dari suatu daerah dan melihat ada puing-puing tergeletak, secara otomatis dia akan menyingkirkannya supaya bisa lewat.


DISCOVERY NEWS | BBC | DAILY MAIL | ISMI WAHID

Berita Lain:
Betul, Anda Bisa Mati karena Patah Hati
Kata Pengamat Soal Jokowi Turun ke Lapangan
Keliling Jakarta, Jokowi Wajib Kunjungi Lokasi Ini
Mahasiswa Tawuran, Rektor Terancam Sanksi
Wa Ode Nurhayati Divonis Hari Ini


10.44 | 0 komentar | Read More

Astronom Amatir Temukan Planet dengan Empat Matahari

Selasa, 16 Oktober 2012 | 09:09 WIB

TEMPO.CO, London - Gencar diberitakan, para astronom telah menemukan sebuah planet yang diterangi empat matahari berbeda. Planet semacam ini baru pertama kali ditemukan.

Siapa penemu pertamanya? Bukan para ahli, tapi justru dua sukarelawan yang mengunjungi situs Planethunters.org. Tim dari Inggris dan Amerika Serikat itu kemudian menindaklanjutinya dengan pengamatan yang dilakukan menggunakan Observatorium Keck.

Planet yang berjarak sejauh kurang 5.000 tahun cahaya tersebut dinamai planet PH1. Planet ini dianggap sebagai "gas raksasa" yang besarnya sedikit di atas Neptunus dan enam kali ukuran bumi.

PH1 ditemukan oleh dua astronom amatir AS, Kian Jek dari San Francisco, dan Robert Gagliano dari Cottonwood, Arizona.

Mereka melihat kedipan samar dalam cahaya yang disebabkan oleh planet yang melintas di depan bintang induknya. Tim astronom profesional kemudian mengkonfirmasi penemuan menggunakan teleskop Keck di Mauna Kea, Hawaii.

Didirikan pada 2010, Planethunters.org bertujuan memanfaatkan pengenalan pola manusia untuk mengidentifikasi transit di data publik yang dikumpulkan teleskop luar angkasa Kepler milik NASA. Kepler diluncurkan pada Maret 2009 untuk mencari planet mirip bumi yang diorbit bintang lain.

Pengunjung situs Planet Hunters memiliki akses ke data yang dipilih secara acak dari salah satu bintang sasaran Kepler. Sukarelawan diminta menggambar kotak untuk menandai lokasi transit yang terlihat--ketika sebuah planet lewat di depan bintang induknya.

"Semuanya ada empat bintang, menciptakan lingkungan yang sangat rumit. Namun, semua ada di orbit yang tampaknya stabil," kata Dr Chris Lintott, dari Universitas Oxford, kepada BBC News. "Itu benar-benar membingungkan, yang merupakan salah satu hal yang membuat penemuan ini begitu menyenangkan."

Binary star, atau bintang berpasangan, adalah sistem dalam tata surya di mana dua bintang mengorbit di sekitar satu massa secara bersamaan. Menurut situs BBC, sistem ini jarang ditemukan.

Dr Lintott mengatakan sebenarnya ada enam planet lain di sekitar bintang ganda, dan mereka semua cukup dekat jaraknya satu sama lain. "Planet-planet terbentuk dalam posisi berdekatan dan mampu berpegang teguh pada orbit yang stabil. Itu mungkin memiliki implikasi terkait dengan bagaimana planet terbentuk di tempat lain," katanya.

BBC | TRIP B


10.44 | 0 komentar | Read More

Singa ala Bob Marley dari Etiopia

Written By Unknown on Senin, 15 Oktober 2012 | 10.44

Senin, 15 Oktober 2012 | 04:46 WIB

TEMPO.CO, Addis Ababa--Rastafaria tidak hanya identik dengan Jamaika, Bob Marley, dan musik reggae. Singa yang ada di Kebun Binatang Addis Ababa di Etiopia ternyata juga identik dengan rastafaria.

Singa rastafaria itu memiliki surai besar dan gelap yang panjangnya sampai menutupi dada dan perut. Surai besar ini tidak dijumpai pada jenis singa lain yang ada di Afrika.

Bukan hanya surainya yang berbeda. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gen singa rastafaria juga berbeda dengan singa-singa lain.

"Gen singa di kebun binatang sangat unik," kata Susann Bruche, ilmuwan dari Imperial College London, Inggris, yang memimpin penelitian, Jumat lalu.

Bruche dan rekan-rekannya mempelajari DNA delapan singa jantan dan tujuh singa betina di kebun binatang tersebut. Seluruh singa yang ada di kebun binatang terbilang unik dan langka karena merupakan keturunan singa yang pernah dikoleksi Haile Selassie, kaisar terakhir yang menginspirasi gerakan rastafaria.

Singa-singa jantan di kebun binatang itu dianggap singa terakhir yang memiliki surai tebal dan berwarna gelap. Di alam, jenis singa itu diyakini telah lenyap karena perburuan gelap yang berlebihan.

"Tapi kami pernah menerima laporan tentang beberapa penampakan singa dengan ciri serupa di timur dan timur laut Ethiopia," ujar dia, seperti dikutip Livescience.

Bruche mengatakan survei lapangan bisa memberi konfirmasi keberadaan singa-singa liar tersebut. Meski demikian, program penangkaran di kebun binatang lebih mendesak dilakukan untuk memastikan sekelompok kecil singa rastafaria tidak punah.

"Banyak keragaman genetik singa rastafaria yang sudah hilang. Sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia," kata Bruche. Dia menerbitkan penelitiannya dalam jurnal European Journal of Wildlife Research.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita lain:
2 Juta Akun Twitter Aktif di Indonesia Setiap Hari
30 Juta, Pengguna Akun Twitter di Indonesia
7Icons dan Endah N Rhesa di Social Media Festival
Temu Para Agan Kaskuser di Social Media Festival
Dua Game Lokal Ini Dipamerkan di JCC


10.44 | 0 komentar | Read More

Ternyata Einstein Senang Berjemur di Pantai  

Senin, 15 Oktober 2012 | 08:18 WIB

TEMPO.CO, Berlin - Fisikawan kondang Albert Einstein tidak hanya tertarik pada teori kinetik molekuler, elektrodinamika benda bergerak, mekanika kuantum, dan inersia energi. Jenius Yahudi Jerman ini ternyata juga gemar naik sepeda, berlayar, memancing, berbaring di pantai, bermain biola, merokok dengan pipa, dan menyeruput teh.

Setidaknya, inilah yang muncul dari album foto pribadinya, yang baru-baru ini diunggah ke jagat maya sebagai bagian dari proyek digitalisasi besar Leo Baeck Institute.

Situs baru ini, yang sudah bisa diakses masyarakat umum, meski baru akan secara resmi diresmikan minggu depan, menawarkan akses ke sekitar 3,5 juta halaman yang mendokumentasikan kehidupan warga Yahudi di Eropa Tengah. Leo Baeck Institute, yang memiliki pusat di New York, adalah salah satu perusahaan terkemuka dalam penelitian dan dokumentasi kaum Yahudi berbahasa Jerman. Sejauh ini, tiga perempat dari koleksi arsipnya telah didigitalisasi dan tersedia untuk umum secara gratis.

Proyek ini diberi nama DigiBaeck (www.lbi.org/digibaeck) dan menawarkan gateway digital untuk koleksi lembaga ini. Selain jutaan halaman dokumen dalam bahasa Jerman, ada juga dokumen dalam lebih dari selusin bahasa lain, dan banyak potongan-potongan dalam koleksi, termasuk terjemahan bahasa Inggris.

Materi online ini mulai dari sejarah masyarakat dan keluarga, buku langka, dan karya seni, surat-surat pribadi, hingga foto-foto tokoh-tokoh seperti Einstein dan Moses Mendelssohn. Ada juga surat-surat, buku harian, dan pernak-pernik lainnya dari kehidupan sehari-hari lebih dari lima abad, dengan penekanan khusus pada Yahudi Jerman. Di samping dokumen dari sejumlah tokoh seperti Franz Kafka dan Sigmund Freud, ada juga makalah dari warga biasa.

"Arsip berfokus pada sejarah sehari-hari dan keluarga, bukan hanya orang-orang terkenal yang diidentifikasi sebagai Yahudi Jerman, tetapi juga orang-orang biasa dari semua kelas," kata Dr Anja Siegemund, direktur Leo Baeck Institute di Yerusalem.

HAARETZ | TRIP B

Berita Terpopuler
Miyabi, Dokter Gadungan di 13 Rumah Sakit
37 Tahun Wanita Ini Berusaha Pulangkan Jasad Suami
Norodom Sihanouk Meninggal Jelang Ultah ke-90
Turki Larang Semua Penerbangan Suriah


10.44 | 0 komentar | Read More

2 Juta Akun Twitter Aktif di Indonesia Setiap Hari  

Written By Unknown on Minggu, 14 Oktober 2012 | 10.44

Minggu, 14 Oktober 2012 | 08:42 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini ada sekitar 29 juta akun Twitter yang ada di Indonesia. Namun, dari jumlah tersebut, pengguna aktifnya tak sampai 10 persen. "Kalau dihitung hanya ada 2 juta akun yang aktif per hari," kata pegiat media sosial, Shafiq Pontoh, kepada Tempo di acara Social Media Festival, Sabtu, 13 Oktober 2012.

Artinya, setiap hari ada sekitar 2 juta pemilik akun Twitter yang aktif meng-update statusnya di linimasa. Namun bukan berarti akun-akun itu pula yang terus-terus memperbarui kicauannya.

"Mungkin besoknya bukan akun yang hari ini berkicau, tapi akun yang lain. Tapi tetap hitungannya per hari 2 juta," kata dia.

Dari 2 juta akun aktif ini, kicauan di jejaring sosial berupa mikroblog ini memang didominasi oleh anak-anak muda. Terutama usia remaja atau khususnya pelajar dan mahasiswa. "Anak-anak muda ini yang memenuhi timeline setiap harinya," ujarnya.

Shafiq menambahkan, angka 29 juta akun Twitter yang ada di Indonesia ini tercatat hingga akhir bulan Agustus lalu. Kemungkinan, jumlah akun Twitter di Indonesia bisa menembus angka 30 juta akhir tahun ini.

Yang jelas, Shafiq mencatat, bulan Agustus menjadi bulan yang paling fantastis soal pertambahan jumlah akun di Indonesia. "Ada sekitar 10 ribu akun baru," kata Head of Brand and Business Development Salingsilang.com ini.

MUNAWWAROH

Berita Lain:
Diramal Lewat Kartu Tarot di Festival Media Sosial
Apple dan SBB Sepakati Penggunaan Logo Jam
Ada Apa Saja di Social Media Festival?
Amazon Jual Kindle Hanya Balik Modal


10.44 | 0 komentar | Read More

7Icons dan Endah Rhesa di Social Media Festival

Minggu, 14 Oktober 2012 | 10:27 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini terakhir "Social Media Festival" digelar di Gelanggang Renang Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Selama tiga hari sejak Jumat hingga Ahad, 12-14 Oktober 2012 acara tersebut telah mempertemukan pelaku media sosial di Indonesia.

Meski hari terakhir, masih banyak acara seru yang disiapkan oleh panitia festival. Yang paling menarik adalah tiga penampilan musik yang berbeda di siang hari, tiap setengah jam akan berlangsung di panggung utama.

Rencananya, pukul 13.00 WIB akan muncul penampilan gadis-gadis remaja yang tergabung dalam band bernama "7Icons". Selama setengah jam pelantun lagu "Palyboy" ini akan memanaskan acara festival.

Setelah itu, musik ngebeat dari 7Icon akan berganti dengan dengan penampilan dari Endah dan Rhesa. Dipastikan banyak penonton yang akan memadati depan panggung utama untuk mendengarkan musik yang bernuansa pop, folk dan blues ini.

PUkul 14.00 WIB, penampilan duo suami istri itu dilanjutkan Adrian Blues. Masih selama setengah jam, kawasan gelanggang renang itu akan berubah menjadi konser jazz sesaat.

Musik ini akan berlanjut menjelang malam. Berturut-turut mulai pukul 19.00 WIB, ada penampilan J-Flo+EFA. Lalu ada Kikan, Joshua March, Barry Likumaua Project dan Soulvibe, Reza The Groove. Konser musik ini akan berlangsung dua jam, hingga pukul 21.00 WIB yang kemudian berlanjut ke acara penutupan.

Namun selain pentas musik, sejumlah agenda talkshow juga masih digelar di hari terakhir festival. Diantaranya tentang kehidupan bawah laut dan hobi diving oleh Dive Indonesia, "Gerakan Indonesia Mengajar", diskusi Literasi Budaya oleh Filatelis Indonesia & Forum Lingkar Pena, Fun & Creative Blogging oleh Open Ricers.

Ada pula penampilan Stand Up Comedy Kaskus, dan Kancut Keblenger, Stand Up Comedy oleh Acer, dan Stand up Indo + Sosishot oleh Stand Up Indo. Masih banyak acara seru lainnya yang bisa kamu lihat di situs socmedfest.com. Jadi, jangan lewatkan hari terakhir kopi darat para pelaku social media di Tanah Air yang kedua kalinya ini.

MUNAWWAROH

Berita Lain:
3 Ribu Hektare Lahan Teh Beralih Fungsi Tiap Tahun
2 Juta Akun Twitter Aktif di Indonesia Setiap Hari
30 Juta, Pengguna Akun Twitter di Indonesia
Awas Polizei, Dukungan The Brandals untuk KPK
Akustikan Blues Bill Sims Jr. Pukau Penonton


10.44 | 0 komentar | Read More

NASA Curiosity Temukan Batu yang Mirip Batuan Bumi di Mars

Written By Unknown on Sabtu, 13 Oktober 2012 | 10.44

Sabtu, 13 Oktober 2012 | 08:46 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - NASA Curiosity menemukan batu yang tak biasa dalam penjelajahan ke Planet Mars. Obyek piramidal yang dijuluki "Jake Matijevic" ini memiliki komposisi yang belum pernah ditemukan di planet itu sebelumnya.

Batu yang ditemukan itu memang tak biasa, tetapi sangat terkenal di bumi. Batu ini terbuat dari magma yang membeku secara perlahan dalam tekanan tinggi. "Batu yang ditemukan di planet merah itu juga ditemukan di bumi seperti di Hawaii, St. Helena, Azores, dan di zona keretakan seperti Rio Grande," kata Pasadena, ketua tim peneliti dari Institut Teknologi California. Menurutnya, jenis batu ini memang tidak umum, tetapi cukup dikenal di bumi.

Yang tak kalah menarik, batu Jake Matijevic tersebut terlihat seperti lapuk. Ternyata batu itu pun memiliki komposisi tinggi mineral sodium dan kalium. Tetapi, rendah akan magnesium dan besi.

"Sebuah proses serupa terjadi di lapisan magma beberapa kilometer di bawah tanah yang kemudian memunculkan batuan bersifat alkali seperti Jake Matijevic ini," ujar Edward Stolper, salah satu peneliti. Menurutnya, komposisi batu temuan ini sangat dekat dengan proses magma yang mengkristal ataupun yang pecah di beberapa tempat di bumi.

Curiosity mendarat di kawah Crater, wilayah khatulistiwa Mars pada Agustus lalu. Hingga saat ini ia sudah melakukan perjalanan sejauh 500 meter ke arah timur.

BBC | ISMI WAHID

Berita Lain:
Taeyang, Pemuas Dahaga Konser Bigbang
Konser Bigbang Berikan Histeria Galaxy
Bigbang, Bukan Boysband Biasa
Gerindra Mulai Gencar Lobi Elite Amerika
Prabowo Emoh Minta Visa ke Amerika


10.44 | 0 komentar | Read More

Ilmuwan Ungkap Manuskrip Teknik Seniman Kuno

Sabtu, 13 Oktober 2012 | 09:09 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Museum Fitzwilliam bekerja sama dengan para ilmuwan Universitas Cambridge  menganalisa komposisi naskah. Mereka menggunakan serat optik dan teknologi X-ray untuk menganalisa pigmen dan mengungkap sketsa pada lukisan.

Pekerjaan ini merupakan bagian dari sebuah proyek bernama Miniare. Sebuah penelitian yang dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan antara ilmu pengetahuan dan seni.

"Seniman memiliki pengetahuan yang fantastis tentang bagaimana mendapatkan efek yang mereka inginkan dari pigmen yang mereka gunakan," ujar Spike Bucklow, salah satu anggota tim. Menurutnya penelitian ini akan membantu membongkar seni iluminasi manuskrip.

Tim peneliti ini menggunakan teknik pencitraan visual seperti X-ray fluorescence. Teknik tersebut membantu mengidentifikasi bagaimana dan dimana pigmen dibuat. Bahan uji mereka adalah manuskrip dari Eropa, Afrika dan Asia yang berasal dari rentang waktu 1350 SM hingga abad 19.

Tim berharap proyek ini didanai oleh Isaac Newton Trust dan sponsor swasta lainnya. Sehingga analisa dapat diperluas hingga duaribu naskah yang dikoleksi oleh Museum Fitzwillian maupun beberapa perpustakaan perguruan tinggi.

BBC | ISMI WAHID

Berita Lain:
Setengah Polos, Model Tabrak 7 Orang
Wanita Ini Terima Tagihan Ponsel 11,7 Triliun Euro
Saat Diperiksa, Model Penabrak 7 Orang Malah Joget
Alamat Model yang Tabrak Tujuh Korban Ternyata Palsu
Tabrak 7 Orang, Model Berbikini Dengar Bisikan Gaib


10.44 | 0 komentar | Read More

Galaxy S3 Mini Resmi Diluncurkan

Written By Unknown on Jumat, 12 Oktober 2012 | 10.44

Samsung Galaxy S3: Dengan spesifikasi Quad Core 1.4 GHZ, 1 GB RAM membuat telepon yang dirilis pada Mei 2012 ini sangat cepat digunakan. Dilengkapi dengan kartu memori MicroSD sampai 64 GB dan penyimpanan internal mulai dari 16, 32, hingga 64 GB. Kamera S3 beresolusi 8 MP dan mempu merekam video 1080P pada 30 fps. Pcadvisor.co.uk

Jum''at, 12 Oktober 2012 | 07:39 WIB

TEMPO.CO, Seoul - Samsung meluncurkan versi yang lebih kecil dari smartphone Galaxy S3-nya. Dalam versi mini Galaxy S3, ukuran layar dikurangi sebesar 0,8 inci dari sampai 4 inci, membuatnya mirip dengan iPhone Apple 5.

Handset ini menggunakan sistem operasi Jelly Bean, versi terbaru dari sistem operasi Google Android. Namun Samsung belum memberikan rincian tentang kapan perangkat akan mulai dijual.

Pengumuman ini datang pada saat Apple diperkirakan akan meluncurkan iPad 7 inci, meskipun belum dikonfirmasi.

Munculnya Galaxy S3 Mini tak begitu mengejutkan, karena rinciannya telah banyak bocor sebelum pengumuman hari Kamis. Ponsel ini memiliki kamera lima megapiksel di bagian belakang, dengan kamera berkualitas VGA yang lebih rendah di bagian depannya.

Smartphone ini mempertahankan beberapa fitur kunci dari model yang lebih besar, seperti chip Near Field Communication (NFC), yang memungkinkan memungkinkan komunikasi antar perangkat elektronik dalam jarak yang dekat.

Namun ada beberapa spesifikasi Galaxy S3 yang dikorbankan dalam versi mini ini. Beberapa kekuatan pemrosesan diturun dari quad-core menjadi dual core, juga ketajaman layar. Layar Mini S3 menawarkan piksel lebih sedikit.

Stuart Miles, editor situs gadget Inggris Pocket-lint, mengatakan kepada BBC bahwa Samsung sedang bermain langkah cerdik untuk bereaksi terhadap tuntutan pasar. "Ada banyak orang di luar sana yang menganggap Galaxy S3 adalah ponsel luar biasa, tapi ada banyak yang berpikir itu terlalu besar," katanya.

BBC | TRIP B


10.44 | 0 komentar | Read More

8 Pertanyaan untuk Windows 8  

Jum''at, 12 Oktober 2012 | 09:10 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft akan meluncurkan Windows 8 pada akhir bulan ini. Namun, beberapa pertanyaan masih belum terjawab terkait sistem operasi baru ini. Barangkali kutipan wawancara di bawah ini bisa memberi konteks mengapa kita peduli dengan Windows 8 sebelum memutuskan untuk membelinya. Berikut delapan pertanyaan yang belum terjawab itu.

1. Bagaimana penggunaan sync ini terhadap ponsel, termasuk pada perangkat Windows Phone?

Hingga saat ini pengguna Windows Phone telah mengandalkan aplikasi Zune desktop untuk mensinkronisasi file dari PC ke ponsel. Sedangkan untuk Windows 8, Zune akan hilang. Selain itu, Microsoft belum memberi kabar resmi akan menggantinya dengan produk apa.

2. Bagaimana rincian tentang Xbox Music?

Meskipun Microsoft mengumumkan Xbox Music pada Juni, rinciannya masih belum jelas. Layanan ini diperuntukkan dapat menjadi pesaing aplikasi Pandora maupun Spotify dengan fasilitas streaming radio gratis dan langganan musik sesuai dengan permintaan. Akan tetapi, pernyataan resmi tentang spesifikasi harga dan kemasan belum ada.

Selain itu, apakah Xbox Music bisa juga melayani iTunes Apple Cloud yang menjadi gudang online untuk semua musik yang telah dimiliki pengguna? 

3. Apa yang spesifik dari SmartGlass?

SmartGlass adalah aplikasi pendamping untuk tablet Windows 8 dan mobile yang memungkinkan pengguna mengontrol serta mengirim konten Xbox 360. Ini juga dapat menampilkan konten tambahan pada layar kecil, sedangkan video dimainkan pada layar televisi.

Sangat bagus memang. Akan tetapi, kita tidak tahu persis bagaimana konten tersebut bekerja untuk aplikasi pihak ketiga, seperti Netflix. Sampai saat ini Microsoft telah menunjuk HBO GO dan memperlihatkan konsep Halo 4 pada SmartGlass. Namun, perusahaan hingga saat ini masih memberikan sedikit informasi.

4. Apakah beberapa aplikasi Microsoft seperti Paint dan Movie Maker akan menjadi lebih modern?

Microsoft akan merilis Windows 8 dengan aplikasi tablet yang dioptimalisasi, seperti Bing, Sport, Finance dan Weather. Bahkan, permainan Solitaire juga akan berubah di sini.

Namun, untuk beberapa aplikasi seperti Paint dan Movie Maker tidak berubah dari desktop. Ini cukup mengejutkan karena aplikasi milik Apple seperti iPhoto dan iMovie menjadi titik jual terbesar untuk iPad.

5. Apa versi upgrade untuk masa mendatang?

Bentuk upgrade Microsoft mendatangkan dilema. Apakah akan tersedia bebas karena berada pada masa iOS dan Android. Atau akan menjadi berbayar? Juga seberapa sering Microsoft akan memberi fitur baru pada versi upgrade itu.

6. Berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk Windows 8 dalam enam bulan ke depan?

Sampai 31 Januari, upgrade ke Windows 8 Professional membutuhkan biaya $40 untuk pengguna Windows XP, Windows Vista, ataupun Windows 7. Setelah itu, Microsoft belum mengatakan berapa harga upgrade untuk Windows 8 ini. Apakah pengguna harus membayar penuh untuk retail copy? kabarnya membutuhkan biaya lebih dari $100. Atau malah lebih murah.

7. Bagaimana Microsoft menjelaskan perbedaan antara Windows 8 dan Windows RT kepada konsumen?

Teknisi yang telah mengikuti perkembangan Windows RT mengetahui perbedaannya sekarang. Windows 8 akan berjalan pada prosesor berbasis x86 dan akan mendukung perangkat originalnya (legacy software). Sedangkan Windows RT akan berjalan pada cip ARM dan tidak mendukung legacy software itu, tetapi cenderung mendorong perangkat yang lebih murah, lebih ramping, dan lebih ringan.

Sebetulnya ini tantangan bagi tim pemasaran Microsoft bagaimana mereka akan mengkomunikasikan kepada konsumen umum. Rata-rata mereka tidak peduli dengan arsitektur prosesor dan hanya ingin segalanya siap untuk bekerja.

8. Berapa banyak aplikasi akan tersedia pada saat peluncuran Windows 8?

Hingga 10 Oktober ini, Microsoft Windows Store di Amerika Serikat telah memiliki 2400 aplikasi. Ini tentu angka yang masih jauh dari target lima digit yang dirilis Microsoft sendiri. Kita tidak tahu apakah akan ada penambahan aplikasi pada saat peluncuran Windows 8 ini.

PCWORLD | ISMI WAHID

Berita lain:
Galaxy S3 Mini Resmi Diluncurkan
Promo BlackBerry 10, CEO RIM Sambangi Indonesia
Kucing dan Anjing Ini Menyangka Mereka Bersaudara
Singkirkan HP, Lenovo Kuasai Pasar PC Dunia
Akun Twitter Tukang Becak pun Dibajak


10.44 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger